Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta pemerintah lebih memperkuat kolaborasi dengan pemuka agama dalam menjalankan program vaksinasi. Menurut dia mengajak tokoh agama menjadi satu upaya mencapai target vaksinasi.
Ia menilai, nantinya pemuka agama bisa menjawab keraguan masyarakat akan vaksin. Sehingga ke depan diharapkan lebih banyak orang yang mengikuti vaksin setelah mendengar masukan dan ajakan para pemuka agama.
Pasalnya sejauh ini tidak sedikit masyarakat yang masih menolak divaksin dengan berbagai alasan. Mulai ada yang menolak vaksin karena menganggap vaksin berbahaya, ada yang mempermasalahkan kandungan vaksin. Bahkan ada juga yang enggan divaksin karena alasan vaksin didatangkan dari negara tertentu.
“Banyak sekali isu-isu menyesatkan seputar vaksin sehingga membuat sebagian masyarakat tidak mau divaksin. Nah, saya percaya, jika para pemuka-pemuka agama yang mengatakan bahwa vaksin sangat bermanfaat serta membantu umat terhindar dari sakit parah akibat Covid-19, maka masyarakat yang sebelumnya tidak bersedia divaksin akhirnya akan datang dengan sukarela,” kata Rahmad di Jakarta, Senin (9/8/2022).
Baca Juga: Resmi Hapus Vaksin Berbayar untuk Individu, Ini Penjelasan Kemenkes
Selain dengan pemuka agama, Rahmad mengtakan kolaborasi juga perlu dilakukan dengn pengurus rumah ibadah. Tujuannya agar rumah-rumah ibadah bisa menjadi sentra pengendalian Covid-19.
"Saya melihat, sudah cukup banyak rumah ibadah yang menggelar vaksinasi. Tapi agar target vaksinasi tercapai, hendaknya lebih banyak lagi rumah ibadah dijadikan sentra pengendalian Covid-19,” ujar Rahmat.
Untuk menjadikan pemuka agama dengan rumah ibadahnya menjadi sentra pengendalian Covid-19, pemerintah tentunya harus mendorong dengan cara menyalurkan sebagian anggaran penanggulangan Covid-19 melalui rumah ibadah.
“Sejauh ini,kita hanya memiliki dua senjata dalam perang melawan Covid-19, yakni prokes ketat dan vaksinasi. Karena itu pemuka agama dan pengurus rumah ibadah harus digandeng untuk keberhasilan program vaksinasi secara nasional,” imbuhnya.