Rekor 457 Hari Tanpa Kasus Covid-19 Brunei Darusalam Pecah, Catat 8 Kasus Baru

Senin, 09 Agustus 2021 | 07:51 WIB
Rekor 457 Hari Tanpa Kasus Covid-19 Brunei Darusalam Pecah, Catat 8 Kasus Baru
Bendera Brunei Darussalam. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brunei Darusalam melaporkan delapan kasus Covid-19 baru pada hari Sabtu (7/8/2021), sekaligus memecahkan rekor 457 hari tanpa kasus negara tersebut.

Menyadur The Star Minggu (8/8/2021) Kementerian Kesehatan Brunei mengungkapkan jika lima dari tujuh kasus lokal dikaitkan dengan pusat pemantauan.

Kementerian juga menjelaskan jika lima kasus itu tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir.

Dua kasus lokal lainnya belum teridentfikasi asalnya, namun kementerian menyebutkan jika tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.

Baca Juga: Mahasiswi Lumpuh Usai Disuntik Vaksin COVID-19, DPRA Minta Dinkes Turun Tangan

Sedangkan satu kasus impor diketahui seorang pria berusia 37 tahun yang tiba pada 30 Juli dari Timur Tengah melalui Kuala Lumpur.

Kementerian Kesehatan Brunei juga menegaskan jika masih terus melacak semua kontak erat yang terkait dengan kasus terbaru itu.

Saat ini ada 52 kasus aktif yang dirawat dan dipantau di Pusat Isolasi Nasional. Sedikitnya 292 dinyatakan sembuh dan ada tiga kematian akibat Covid-19.

Kasus terbaru itu sekaligus memecahkan rekor 457 hari tanpa kasus. Sebelum temuan pada Sabtu (7/8/2021), Brunei terakhir mencatat kasus pada 6 Mei 2020.

Borneo Bulletin pada Minggu (8/8/2021) mewartakan jika 8 kasus baru itu tidak terdeteksi adanya varian Delta dan sedang melakukan pengujian lebih lanjut.

Baca Juga: 35 Pejabat China Dipecat dan Dibui karena Lalai Soal Varian Delta, Bagaimana di Indonesia?

Kesultanan Brunei Darussalam juga mengungkapkan jika telah memperketat tindakan kontrol untuk mencegah penularan Covid-19.

"Kami mengirim sampel ke Singapura untuk diurutkan. Dua minggu ini memberi kami waktu untuk mempelajari dua cluster. Kami tidak tahu bagaimana mereka mendapatkannya, tetapi sebagai tindakan pencegahan, masyarakat harus menghindari tempat-tempat ramai." jelas Menteri Kesehatan Dato Seri Setia Dr Haji Mohd Isham bin Haji Jaafar.

Mohd Isham juga mengatakan pentingnya vaksin terutama bagi warga yang tergolong berisiko tinggi, termasuk lansia dan dengan penyakit kronis.

"Mereka yang belum divaksinasi harus mendapatkan suntikan. Seseorang harus memakai masker, mematuhi jarak sosial dan tidak keluar jika tidak perlu. Ini tidak hanya akan membantu individu, tetapi juga seluruh Brunei Darussalam." jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI