Berhasil Rebut Kota Zaranj, Taliban Konvoi Pakai Ranpur Humvee AS

Senin, 09 Agustus 2021 | 07:50 WIB
Berhasil Rebut Kota Zaranj, Taliban Konvoi Pakai Ranpur Humvee AS
Taliban terekam konvoi pakai Humvee AS.[Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Taliban konvoi di Kota Zaranj menggunakan kendaraan tempur Humvee buatan Amerika Serikat setelah berhasil merebut ibukota Afghanistan tersebut.

Dalam video yang beredar di media sosial, Taliban terlihat pawai menggunakan Humvee dan mengibarkan bendera kelompok tersebut.

Video itu beredar setelah polisi setempat mengatakan pada hari Jumat bahwa Taliban berhasil menguasai bandara Zaranj dan gedung administrasi.

Kota Zaranj adalah ibu kota provinsi Afghanistan pertama yang berhasil direbut oleh kelompok Taliban sejak 2016.

Baca Juga: Amerika Serikat dan China Saling Tuding Soal Asal-usul Virus Corona

Pada Jumat (6/8/2021) Taliban juga dilaporkan berhasil merebut kota Shabarghan, ibu kota provinsi Jowzjan, di saat pasukan asing mulai meninggalkan negara itu.

Menyadur Sputnik News Minggu (8/8/2021) Duta Besar Afghanistan untuk PBB Ghulam Isaczai mengharapkan Dewan Keamanan segera bertindak.

Ghulam Isaczai berharap Dewan Keamanan mengambil tindakan segera untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Taliban.

Penasihat Senior AS untuk Urusan Politik Khusus Jeffrey DeLaurentis menekankan jika tidak menerima jika Taliban kembali berkuasa di Afghanistan.

Baca Juga: April Ross dan Alix Klineman Sabet Emas Voli Pantai Putri Olimpiade Tokyo

"Taliban harus mendengar dari komunitas internasional bahwa kami tidak akan menerima pengambilalihan militer atas Afghanistan atau kembalinya Imarah Islam Taliban." jelas Jeffrey DeLaurenti.

Akhir bulan lalu, Kementerian Pertahanan Afghanistan menolak klaim Taliban yang mengaku telah menguasai 90 persen perbatasan Afghanistan.

Kementerian Pertahanan Afghanistan menyebut klaim Taliban itu sebagai tindakan kebohongan mutlak dan propaganda tak berdasar.

Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa penarikan pasukannya dari Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus.

Hari itu menandai peringatan 20 tahun serangan teroris 9/11, yang mendorong AS menyerang Afghanistan sebagai tindakan Perang Melawan Teror.

Arab News mewartakan jika penarikan pasukan asing itu menimbulkan ketakutan bagi wanita di Afghanistan. Mereka takut jika tidak bisa bebas jika kelompok tersebut kembali berkuasa.

Saat Taliban digulingkan, perempuan Afghanistan dapat memegang posisi kunci di berbagai lembaga negara dan menjabat sebagai anggota parlemen, menteri, dan duta besar.

Partai-partai yang memerintah tidak menentang prinsip-prinsip dasar demokrasi seperti kesetaraan gender dan kebebasan berekspresi.

Setelah AS mengumumkan akan menarik pasukannya, kecemasan dan ketakutan di kalangan perempuan berpendidikan dan masyarakat menengah muncul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI