Suara.com - Jumlah pejabat publik di China yang dipecat akibat kelalainnya dalam menjalankan tugas hingga memicu munculnya COVID-19 varian Delta terus bertambah, sedangkan seorang jajaran manajemen ditahan.
Setelah 20 pejabat di Kota Zhangjiajie, Provinsi Hunan, dipecat, kini giliran 15 pejabat di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, bernasib sama.
Dilansir dari Antara, Minggu (8/8/2021), sebanyak 15 pejabat di jajaran Pemerintah Kota Nanjing yang dicopot pada Sabtu (7/8/2021) itu, termasuk wakil wali kota dan kepala komisi kesehatan setempat.
Setelah dilakukan penyelidikan atas ketidakefektifan pencegahan dan pengendalian pandemi di Bandara Udara Internasional Lukou, Najing, Pengawas Disiplin Partai Komunis China (CPC) Provinsi Jiangsu pada Sabtu itu juga menjatuhkan sanksi disiplin kepada enam pejabat senior.
Baca Juga: Simak! Mutasi dari Varian Delta, Ini Gejala Corona Varian Delta Plus
Sementara sembilan lainnya merupakan jajaran pejabat di bawahnya, demikian perincian pengawas disiplin yang beredar di sejumlah media China, Minggu.
CPC memberikan penilaian yang sangat buruk kepada Wakil Wali Kota Nanjing Hu Wanjin karena tidak efektif dalam melaksanakan dan memberikan supervisi penanganan pandemi yang belakangan menyebar ke 18 provinsi di China.
Ketua CPC Nanjing Bidang Kesehatan, Fang Zhongyou, dilucuti jabatannya karena kinerjanya rendah dan telah mendapatkan peringatan keras dari partainya.
Wang Chao selaku Deputi General Manajer Eastern Airports Group yang membawahi Bandara Lukou ditahan atas tuduhan mengabaikan tugas hingga menyebabkan kerugian besar dan buruknya reputasi perusahaan "pelat merah" tersebut.
Sama dengan Wang, Direktur Kegawatdaruratan Eastern Airports Group Yin Yunwen dan Direktur Pelayanan Bandara Lukou kini sedang menghadapi penyidikan pihak berwajib.
Baca Juga: Ciri-ciri Pasien COVID-19 Varian Delta Plus Salah Satunya Kehilangan Nafsu Makan
Mantan Wakil Ketua CPC Distrik Jiangning, Nanjing, Yan Yingjun, mendapatkan sanksi demosi dan peringatan keras, sebagaimana putusan Pengawas Disiplin CPC Provinsi Jiangsu.
Beberapa pejabat lainnya sampai saat ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
Sebelumnya, 20 pejabat Pemerintah Kota Zhangjiajie, Provinsi Hunan, dicopot akibat kelalaiannya sehingga menyebabkan terjadinya penularan COVID-19 varian Delta secara massal di kota wisata yang kondang karena pernah menjadi lokasi syuting Avatar itu.
Bandara Lukou menjadi sumber merebaknya varian Delta. Hal itu ditemukan sesuai hasil tes PCR secara acak terhadap staf bandara setelah kedatangan pesawat Air China nomor penerbangan CA910 dari Rusia pada 20 Juli 2021.
Mulai Sabtu, Bandara Internasional Daxing di Beijing menangguhkan sementara 15 jadwal penerbangan, termasuk dari Nanjing, Yangzhou, dan Zhangjiajie.
Pemecatan para pejabat tersebut mendapatkan sambutan positif dari kalangan warganet China yang dalam sudah hampir satu tahun terakhir sedang menikmati pemulihan ekonomi.
Berdasarkan catatan, sampai saat ini sudah ada 35 pejabat yang dipecat, dua warga ditahan, dan satu manajemen perusahaan pemerintah ditangkap. Varian Delta telah menginfeksi sekitar 600 warga China dan lebih dari 100 orang masuk kategori tanpa gejala.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dari penelusuran Suara.com, meski virus corona di Indonesia lebih tinggi dibanding di China, nyatanya cukup jarang menyasar ke para pejabat publik.
Beberapa kasus yang muncul dan berujung ke persidangan, menyasar beberapa nama. Yang paling mencuat adalah kasus kerumunan Habib Rizieq.
Dalam laporan akhir tahun 2020 lalu, Polri menyatakan, ada 34 perkara dengan 91 tersangka dalam penegakkan hukum pelanggaran protokol kesehatan atau prokes. Kasus tersebut menyangkut juga kerumunan-kerumunan yang terjadi pada masa pilkada 2020 lalu.
Memasuki 2021 juga terdapat sejumlah kasus yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19. Selain kerumunan ada juga kasus tes antigen palsu hingga swab palsu. Kemudian ada juga kasus kerumunan yang cukup heboh yakni menjerat selebgram cantik di Aceh.