Suara.com - Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Bima Arya meminta pada Satuan Polisi Pamung Praja (Satpol PP) untuk memadukan ketegasan dan kasih sayang dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan di masyarakat.
Bima Arya mengatakan bahwa ketegasan dan kasih sayang sama-sama dibutuhkan dalam krisis dan kesulitan. Menurut Wali Kota Bogor itu, Satpol PP sebetulnya dalam level tertentu memiliki kekuasaan di lapangan.
“Ketegasan tanpa kasih sayang adalah kezoliman, namun kasih sayang tanpa ketegasan adalah kelemahan”, ujar Bima saat melakukan pelatihan virual Satpol PP tersebut.
Sementara itu, pelatih nasional Risang Rimbatmaja, juga konsultan profesional di berbagai lembaga internasional juga mengatakan butuh pendekatan komunikasi yang tepat dalam menegakkan disiplin.
Baca Juga: Pastikan Pasokan, Bima Arya Cek Stasiun Pengisian Oksigen
“Motif utama atau niat dalam berkomunikasi kita harus jelas dulu. Bukankah tujuan kita untuk menyampaikan pesan? Kalaupun harus berbeda pendapat, kita bukan mencari menang, hanya karena berseragam yang gagah” ujar Risang.
Peserta diajak untuk membangun sikap mental komunikasi empatik, jangan hanya menindak pelanggar prokes.
“Beri juga apresiasi dan pujian bagi mereka yang memakai masker, mempraktekkan cuci tangan, dan mematuhi jaga jarak”, tambahnya.
Kata dia, kesalahan utama dalam komunikasi interpersonal adalah adanya “pagar” dari setiap kita yang membentengi setiap interaksi.
“Tugas kita saat berkomunikasi adalah merubuhkan pagar itu, dengarkan dan menyelami isi hati orang yang berkomunikasi dengan kita secukupnya. Cari simpul, sebut nama lawan komunikasi, dan pastikan kenyamanan mereka dalam memulai komunikasi,” jelasnya.
Baca Juga: Semakin Mengerikan! Klaster Covid-19 Panti Asuhan di Bogor Muncul
"Kita semua lelah, namun tetap sabar. Mungkin kita kuat, tapi jangan-jangan kita membawa virus dan menularkan kepada orang lain. Jaga kesehatan, jaga keselamatan, prokes jangan ditawar-tawar lagi, keselamatan diri adalah yang utama" ujar Risang Rimbatmaja.