Luhut menerangkan kalau saat ini pemerintah terus mengupayakan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman di rumah untuk dibawa ke tempat-tempat isoter yang telah tersedia.
Sebab, lanjutnya, pasien yang melakukan isoman akan sulit terpantau keadaannya dari waktu ke waktu, sementara resiko kematian yang ditimbulkan oleh varian Delta saat ini cukup tinggi.
"Karena varian delta ini cepat menyerang pernapasan, jadi saturasi oksigennya dapat turun drastis secara tiba-tiba, kalau tidak dibawa ke tempat pelayanan kesehatan, itu sulit tertolong. Pak Sultan sudah mengingatkan kita harus super hati-hati, kita bersyukur alhamdulillah semua relatif agak membaik dibandingkan beberapa negara di dunia," bebernya.
Lebih lanjut, Luhut menuturkan kalau hingga kini persediaan vaksin, obat-obatan, oksigen, serta fasilitas kesehatan berupa tempat tidur masih tetap aman. Karena itu Luhut meminta agar masyarakat melakukan upaya pencegahan dini.
"Jadi kalau oksigen hampir tidak ada masalah, obat juga, tempat tidur juga enggak ada masalah, jadi sekarang ini relatif cukup, yang kita perlu adalah disiplin untuk melakukan 3T dan 3M," tandasnya.
Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat mendampingi Menko Luhut dalam kunjungannya menyampaikan bahwa vaksinasi yang dilakukan di wilayahnya hingga Agustus ini sudah mencapai 50 persen. Ia mengatakan pihaknya akan terus mendorong vaksinasi agar realisasi atau cakupannya semakin luas dan besar.
"Kami masih terus mendorong agar jumlahnya semakin besar," ujarnya.
Sri Sultan menjelaskan bahwa sejauh ini stok atau persediaan vaksin di wilayahnya masih tersedia dan dalam waktu dekat akan mendapat suplai dosis vaksin cukup besar dari pemerintah pusat. Selain ketersediaan vaksin, jumlah petugas atau tenaga kesehatan yang melakukan penyuntikan vaksin juga terus ditambah.
Saat ini petugas vaksin yang bekerja berasal dari BKO TNI, Polri, Puskesmas, serta instansi lainnya yang jumlah mencapai sekitar 1.500 orang.
Baca Juga: Sudah Vaksin Bakal Jadi Syarat Masuk Mal, Anies: Satpol PP Tak Lakukan Pemeriksaan
"Itu sudah kita hitung lebih dari 1.500 orang yang menjadi tenaga tracing dan juga untuk vaksinasi," imbuhnya.