124 Ribu Nakes di Jakarta Bakal Dapat Vaksin Dosis Ketiga, Anies Ingatkan KIPI

Jum'at, 06 Agustus 2021 | 17:08 WIB
124 Ribu Nakes di Jakarta Bakal Dapat Vaksin Dosis Ketiga, Anies Ingatkan KIPI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau vaksinasi COVID-19 di RS Pengayoman Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (24/7/2021). [Dok. Sudin Kominfotik Jakarta Timur]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada tenaga kesehatan yang menjalani dosis ketiga vaksin Covid-19. Namun belum ada efek yang sampai membahayakan nyawa.

Penyuntikan sudah dimulai sejak 24 Juli lalu di Rumah Sakit vertikal. Menurutnya, berdasarkan laporan sejauh ini KIPI yang dirasakan Nakes setelah dapat vaksin Covid-19 dosis ketiga adalah pegal-pegal dan demam.

"Itu ada yang merasakan panas bahkan kadang-kadang ada yang merasakan lengannya pegal tidak berfungsi dengan normal," ujar Anies di RSUD Tarakan, Jumat (6/8/2021).

Karena itu, Anies meminta agar adanya pengaturan jadwal terhadap para nakes yang baru disuntik. Tujuannya agar mereka bisa istirahat dan menghikangkan dampak dari KIPI.

Baca Juga: Anies Sudah Surati Mensos Risma, Data 99 Ribu Warga Penerima BST Tak Kunjung Rampung

"Sehingga biasanya ada break 1 sampai 2 hari Karena itulah proses vaksinnya dilakukan secara bertahap sehingga pelayanan di Rumah Sakit tetap berjalan karena cukup tenaga medis yang bekerja," katanya.

Di ibu kota, kata Anies, tercatat ada 124 ribu nakes yang bertugas.

Ia menargetkan akhir bulan Agustus ini mereka semua telah mendapatkan dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19.

Pihaknya juga sudah menyediakan 102 ribu vaksin jenis Moderna untuk disuntikan.

"Jadi total tenaga medis di Jakarta ini ada 124.000 mudah-mudahan akhir bulan bisa selesai," ucapnya.

Baca Juga: Diperpanjang hingga 9 Agustus 2021, Ini Aturan Lengkap PPKM Level 4 Jakarta

Dengan program penyuntikan ini, diharapkan para nakes di ibu kota bisa aman dari penularan Covid-19. Pasalnya mereka merupakan kelompok yang paling rentan terpapar.

"Mudah-mudahan dengan cara seperti ini maka tenaga medis kita memiliki perlindungan tambahan dalam mereka menjalankan tugas seperti tempat-tempat yang memiliki risiko penularan yang lebih tinggi daripada profesi profesi yang lain," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI