Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moedoko mengklaim jika kasus Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali mulai mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Kendati demikian, kata Moeldoko, Presiden Jokowi mengimbau semua pihak untuk mewaspadai adanya lonjakan kasus.
"Kasus harian di Pulau Jawa juga semakin menurun," ujar Moeldoko saat meninjau RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jumat (6/8/2021)
Moeldoko menuturkan pada dua pekan lalu, kasus positif covid-19 di Pulau Bali dan Jawa sekitar 13 ribu kasus. Namun pada meningkat menjadi 16 ribu kasus positif per hari.
"Tetapi kita sekarang ini sedang siaga bahwa terjadi peningkatan di Bali luar Jawa di Bali dan luar Jawa 13 ribu kasus kemarin sampai dengan menuju ke 16 ribu kasus per hari dan ini sudah diwanti-wanti oleh bapak presiden untuk semuanya mewaspadai situasi ini," kata dia.
Baca Juga: Positif COVID-19 di Jakarta Barat Turun 453 Kasus
Moeldoko mengatakan kasus Covid-19 sangat dinamis. Bahkan ia mengibaratkan kasus Covid-19 seperti balon.
"Kondisi Covid ini dinamis. Kalau kita mau melihat seperti balon begitu, tekan di sini muncul lagi di sana, nanti muncul lagi di sini, itulah situasinya memang seperti itu," ucap dia.
Menurut Moeldoko semua pihak harus lebih waspada mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang tidak bisa diprediksi.
"Kondisi sama yang terjadi di luar ya. Tadinya sudah tenang, tahu-tahu muncul serangan baru, itu selalu seperti itu. Untuk itu, pola-pola musuh yang seperti ini harus dikenali dengan baik oleh kita semuanya," kata Moeldoko.
Diketahui, dari data Situation Report yang dirilis World Health Organization (WHO) per 4 Agustus 2021, terdapat 24 provinsi yang terus mengalami kenaikan jumlah kasus Covid-19.
Baca Juga: Disebut Cuma Jago Adu Bacot, DPR Ditantang Aksi Mosi Tak Percaya soal Covid ke Jokowi
WHO pun mencatat ada lima provinsi yang mengalami lonjakan di atas 50 persen dalam rentang waktu 26 Juli hingga 1 Agustus yakni Gorontalo yang meningkat 118 persen, kemudian Aceh meningkat 97 persen, Sulawesi Tengah 88 persen, Riau meningkat 74 persen dan Bengkulu meningkat 57 persen.