76 Tahun Bom Hiroshima, Penghapusan Senjata Nuklir Bergema

Jum'at, 06 Agustus 2021 | 16:23 WIB
76 Tahun Bom Hiroshima, Penghapusan Senjata Nuklir Bergema
Ilustrasi bom nuklir. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah bom nuklir bernama "Little Boy" dijatuhkan oleh pembom AS di atas kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 pagi. Bom itu menewaskan sekitar 140.000 orang hingga akhir tahun itu.

Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki pada 9 Agustus dan Jepang menyerah enam hari kemudian, menandai berakhirnya Perang Dunia II. Kini, kejadian itu kerap dikenang sebagai 'bom Hiroshima'.

Menyadur Japan Times Jumat (76/08), setelah 76 tahun berlalu, dunia masih memperingati hari itu sebagai bagian dari sejarah. Dalam pesan video, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penghapusan senjata nuklir.

"Satu-satunya jaminan terhadap penggunaan senjata nuklir adalah penghapusan total mereka."

Baca Juga: Kirab Obor Olimpiade di Hiroshima Jadi Seruan Perdamaian

Di tengah penyebaran infeksi virus corona, jumlah tamu yang hadir dalam perayaan tahun ini sekitar 800 orang, kurang dari 10 persen dari tahun-tahun biasanya.

Warga Jepang peringati bom Hiroshima dan Nagasaki yang terjadi 75 tahun lalu. (Anadolu Agency)
Warga Jepang peringati bom Hiroshima dan Nagasaki tahun lalu. (Anadolu Agency)

Namun, 83 negara dan Uni Eropa mengirim perwakilan ke acara tersebut, kira-kira jumlah yang sama seperti dalam beberapa tahun terakhir.

Mika Tanaka, 45, cucu seorang penyintas bom atom membawa tiga anaknya yang berusia 14, 12 dan 10 tahun ke taman setiap tahun untuk mengenang pelajaran masa lalu.

Meskipun anak-anaknya tidak pernah bertemu dengan kakek buyut mereka yang meninggal tahun 1989, Tanaka selalu memberi tahu tentang sejarah sejak muda.

"Warga Hiroshima memiliki peran untuk menghubungkan generasi mendatang dengan suara tanpa filter (dari pengeboman)," katanya.

Baca Juga: Gempa Bengkulu Pagi Tadi Picu Tsunami, Energinya Lampaui Bom Atom Hiroshima

"Dalam kehidupan kita sehari-hari, sangat mudah untuk melupakan bahwa sebuah bom dijatuhkan di kota kita karena kita tidak mengalaminya secara langsung."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI