Suara.com - Di tengah kesusahan yang dirasakan masyarakat akibat pandemi Covid-19, begitu semarak pemasangan baliho bergambar wajah politikus, seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di berbagai wilayah.
Di tengah sorotan publik, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menjelaskan pemasangan baliho Airlangga merupakan strategi sosialisasi.
Pemasangan spanduk, kata dia, sudah kesepakatan dalam rapat pimpinan nasional dan rapat kerja nasional Partai Golkar yang diselenggarakan Maret 2021.
Setiap jajaran struktural partai hingga anggota DPR Fraksi Golkar harus menjalankan instruksi hasil rapat yaitu menyosialisasikan Airlangga.
Baca Juga: Ekonomi Nasional Melesat Tinggi Pada Kuartal II, Bagaimana Kuartal III?
Tetapi instruksi partai bukan hanya mengenalkan Airlangga lewat baliho, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan untuk mengurangi beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Ace kemudian menyebut salah satu contoh kegiatan sosial kemanusiaan yang sudah dijalankan partainya, sejak Februari 2021 membuat program Yellow Clinic, yang salah satunya membantu program vaksinasi bagi pengurus dan masyarakat di luar pengurus.
Airlangga, kata Aceh, sudah menginstruksikan kepada kepala daerah dan anggota DPRD dari Golkar untuk membuat program yang memprioritaskan kepentingan masyarakat.
Kritik Baliho
Baliho yang paling banyak terpampang di ruang publik belakangan ini, antara lain bergambar Puan Maharani (PDI Perjuangan), Airlangga Hartarto (Golkar), Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat), dan Muhaimin Iskandar (PKB).
Baca Juga: Menko Airlangga Pamer, Ekonomi Nasional Kuartal II Tertinggi Sejak Krisis Keuangan 2008
Di kalangan politikus sendiri, ada yang pro dan kontra dengan pemasangan baliho, terutama karena sekarang keadaan sedang susah akibat pandemi Covid-19.
Politikus Partai Amanat Nasional Abdillah Toha sampai berkata di Twitter: "Halo Puan, Erlangga (Ketum Golkar), Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi."