Tiga Warga Meninggal, Daerah Ini Pasang Peringatan Ngeyel Keplak

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 09:59 WIB
Tiga Warga Meninggal, Daerah Ini Pasang Peringatan Ngeyel Keplak
Ilustrasi isolasi mandiri di rumah. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah kasus tiga warga meninggal dunia secara beruntun di wilayah Kendalan, Dusun Semboro Pasar, Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, masyarakat setempat sepakat melakukan isolasi kampung dan saling mengingatkan.

Setelah tiga warga yang berasal dari RT 1, RT 2, dan RT 3 RW 21 meninggal dunia, sejumlah warga mendadak sakit. Setelah dilakukan tracing, 45 orang dari 100 orang di wilayah tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Masyarakat akhirnya memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri dan memasang portal larangan keluar masuk kampung. Isolasi dimulai sejak sepekan yang lalu. 

“Mereka melakukan isolasi mandiri bukan atas perintah siapa-siapa,” kata Kepala Desa Semboro Antoni dalam laporan Beritajatim.

Baca Juga: Bupati Jember: Rumah Warga Isoman Dipasangi Bendera Merah Supaya Terpantau

Sebuah papan pengumuman, antara lain dipasang di ujung gang dengan tulisan:  Perhatian! Dilarang Masuk Wilayah Kendalan. Anda Memasuki Wilayah Ngeyel Keplak.

“Warga menutup portal supaya tidak ketularan dari luar dan menularkan virus,” kata Antoni.

Warga juga membuka dapur umum untuk melayani tetangga mereka yang melakukan isolasi mandiri. Bantuan berdatangan dari berbagai komunitas pemuda, Lembaga Amil Zakat Infaq Sodaqoh Nahdlatul Ulama, dan anggota DPRD Jember.

Makanan dan obat diantarkan kepada warga yang isoman sebanyak tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam. “Petugas mengantarkan makanan sekaligus menunggui warga yang isomasi mandiri agar meminum obat,” kara Antoni.

Mereka melakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan puskesmas, relawan, dan pemerintah desa.

Baca Juga: Bantul Mulai Distribusikan Obat Favipiravir untuk Pasien Isoman

“Alhamdulillah sekarang banyak yang sembuh,” kata Antoni. Dari 45, tinggal 23 orang yang isolasi mandiri, Kamis (5/8/2021).

Antoni memuji kesadaran warganya. Selama ini pemerintah desa sudah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  Mikro melalui rukun tetangga.

“Kami kontrol atau tracing rutin. Ketika ada yang positif, kami dampingi kunjungan pihak tenaga kesehatan. Kami laksanakan semua prosedur di pemerintahan,” katanya.

Pengurus rukun tetangga, rukun warga, dan kampung melakukan pemantauan intensif terhadap warga yang melakukan isolasi mandiri di 90 RT, 32 RW, dan tiga dusun yakni Dusun Semboro Lor, Semboro Pasar, dan Semboro kidul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI