Suara.com - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, mengungkap penyebab Jakarta akan tenggelam. Namun ia menyebut faktornya bukan karena penghentian reklamasi teluk Jakarta seperti yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan.
Hal ini dikatakan Nirwono menanggapi pernyataan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta Gembong Warsono yang menyebut Jakarta bakal tenggelam, karena tak melanjutkan reklamasi. Sebab reklamasi membuat tanah Jakarta akan berkurang bebannya.
Menurut Nirwono, ada dua penyebab Jakarta bisa tenggelam, seperti kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Faktor pertama adalah empat jenis banjir yang kerap menerjang ibu kota.
Tipe pertama adalah banjir kiriman yang datang dari dataran tinggi, seperti yang terjadi di awal tahun ini. Lalu yang kedua adalah banjir lokal yang disebabkan curah hujan tinggi di wilayah ibu kota.
Baca Juga: Singgung Prediksi Joe Biden Soal Jakarta Akan Tenggelam, Megawati: Saya Tidak Mau
"Lalu banjir rob setiap bulan purnama di kawasan pesisir pantai utara Jakarta, dan banjir besar, gabungan ketiga tipe tersebut seperti yang terjadi pada 2002," ujar Nirwono saat dihubungi Suara.com, Kamis (5/8/2021).
Selanjutnya, penyebab utama yang kedua adalah penyedotan atau pemompaan air tanah yang tidak terkendali. Kegiatan ini dilakukan di tingkat rumah tangga, gedung perkantora, perhotelan, serta kawasan industri.
"Selama Pemda tidak mampu menyediakan air tanah secara memadai maka penyedotan air tanah akan terus berjalan dan mempercepat penurunan muka tanah sehingga rentan tenggelam," katanya.
Mengenai reklamasi, Nirwono menilai Anies perlu tetap konsisten menghentikannya. Sebab kegiatan membuat pulau imitasi itu dinilainya hanya merusak daerah pesisir.
"Sebaiknya kegiatan reklamasi dihentikan dan dialihkan menjadi restorasi kawasan pesisir pantai utara Jakarta," pungkasnya.
Baca Juga: Wagub DKI Yakin Jakarta Tak Tenggelam 10 Tahun Lagi Seperti Kata Joe Biden
Ibu Kota Akan Tenggelam
Diberitakan sebelumnya, fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta setuju dengan pernyataan Presiden Amerika Joe Biden yang menyatakan ibu kota akan tenggelam 10 tahun lagi. Partai lambang banteng itu menyalahkan Gubernur Anies Baswedan yang tak melanjutkan reklamasi.
Ketua fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan pembuatan pulau imitasi ini sejatinya bisa menghambat penurunan tanah. Ia bahkan menyebut hal ini sudah terbukti secara ilmiah.
"Reklamasi itu dalam rangka untuk memperlambat penurunan permukaan tanah. Jangan salah ini secara teori loh bukan Gembong yang ngomong. Jadi apakah Pak Anis menyetop reklamasi udah benar? Ya salah," ujar Gembong saaat dikonfirmasi, Senin (2/8/2021).
Anies memang sudah menghentikan kelanjutan proyek reklamasi teluk Jakarta yang dikerjakan mulai era mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak menjabat 2017 lalu. Namun Anies belakangan malah ingin melakukan reklamasi di bagian Ancol Timur dan Barat seluas 155 hektare.
Ia menilai tindakannya menghetikan reklamasi hanya sekadar perwujudan janji kampanye semata. Karena itu, ia menganggap Anies tak konsisten.
"Dulu Pak Anies menyetop reklamasi. Kenapa menyetop reklamasi? Karena untuk memberikan kepuasan karena janji (kampanye)nya saat itu. Tapi beberapa minggu kemudian dia memberikan izin untuk melakukan pembangunan di area reklamasi," jelasnya.
Ketika bicara tentang perubahan iklim, Joe Biden mengingatkan ancaman Jakarta tenggelam dalam sepuluh tahun mendatang.
"Tapi apa yang terjadi - apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" kata dia.