Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengingatkan agar semua pihak tidak asal berkomentar terkait isu pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan jenis Boeing 737-BBJ2. Terkait hal itu, Ali Ngabalin, mengklaim jika pengecetan itu dilakukan untuk karena pesawat kepresidenan itu sudah berusia tujuh tahun sehingga membutuhkan perawatan yang lebih demi keselamatan penerbangan Presiden.
"Jadi sekali lagi pesawat kepresidenan itu sudah 7 tahun, harus ada perawatan-perawatan besar harus diperiksa, karena untuk keselamatan penerbangan bapak presiden republik Indonesia," ujar Ngabalin di akun youtubenya Serbet Ngabalin yang dikutip Suara.com, Kamis (5/8/2021).
Dalam perawatan pesawat Kepresidenan, juga ada pergantian warna pesawat menjadi merah putih yang menjadi polemik.
"Jadi ada pemeriksaan kemudian ada perawatan-perawatan besar, ganti warna dari biru putih ke merah puti, pesawat Presiden Republik Indonesia merah putih," kata dia.
Ngabalin mengaku heran persoalan warna dikaitkan dengan Jokowi.
"Ada orang ganti warna biru (jadi) merah putih. Hey, tidak ada hak paten orang dalam menguasai satu warna, kok warna jadi persoalan warna jadi dibawa ke presiden, kenapa presiden bikin warna merah putih, waduh betul-betul kampungan banget sih lo," kata dia.
Ngabalin juga menegaskan bahwa biaya perawatan dan pengecatan pesawat Kepresidenan sudah dialokasikan sejak 2019 di APBN.
"Dan ditanya lagi kenapa baru sekarang. Bung, kalau ditetapkan tahun 2019, kemudian alokasi anggarannya ditetapkan 2019 dan proyek pelaksanaannya dikaitkan dengan masalah covid-19. Saya ingatkan anda bahwa di seluruh kementerian lembaga khusus untuk di Sekretariat Negara dan Istana itu terjadi refocusing anggarannya, itu bukan sekali dua kali dan ratusan miliar," ucap Ngabalin.
Lebih lanjut, Ngabalin meminta semua pihak untuk tak asal memberikan komentar tanpa memahami masalahnya.
Baca Juga: Ngabalin Ketawa Isu Cat Pesawat Kepresidenan Dibawa-bawa ke Politik: Betul-betul Kampungan
"Kalau anda bertanya, hari gini kemudian kita tidak punya kepedulian kepada masalah covid, kemudian bicara tentang masalah cat pesawat, elu yang bilang pesawatnya. Kalau kepedulian setiap hari kita berpikir kita ngomong bagaimana menyiapkan segala macam. Ya saya harus kasih tahu pada anda, jangan hanya ngerocos ke sana ke mari aja, (kalau) ndak mengerti masalah itu," katannya.