Ngabalin soal Isu Warna Cat Pesawat Kepresidenan: Jangan Cuma Nyerocos ke Sana-ke Mari Aja

Kamis, 05 Agustus 2021 | 14:27 WIB
Ngabalin soal Isu Warna Cat Pesawat Kepresidenan: Jangan Cuma Nyerocos ke Sana-ke Mari Aja
Ali Ngabalin (Foto:Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengingatkan agar semua pihak tidak asal berkomentar terkait isu pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan jenis Boeing 737-BBJ2. Terkait hal itu, Ali Ngabalin, mengklaim jika pengecetan itu dilakukan untuk karena pesawat kepresidenan itu sudah berusia tujuh tahun sehingga membutuhkan perawatan yang lebih demi keselamatan penerbangan Presiden.

"Jadi sekali lagi pesawat kepresidenan itu sudah 7 tahun, harus ada perawatan-perawatan besar harus diperiksa, karena untuk keselamatan penerbangan bapak presiden republik Indonesia," ujar Ngabalin  di akun youtubenya Serbet Ngabalin yang dikutip Suara.com, Kamis (5/8/2021).

Dalam perawatan pesawat Kepresidenan, juga ada pergantian warna pesawat menjadi merah putih yang menjadi polemik.

"Jadi ada pemeriksaan kemudian ada perawatan-perawatan besar, ganti warna dari biru putih ke merah puti, pesawat Presiden Republik Indonesia merah putih," kata dia. 

Baca Juga: Ngabalin Ketawa Isu Cat Pesawat Kepresidenan Dibawa-bawa ke Politik: Betul-betul Kampungan

Ngabalin mengaku heran persoalan warna dikaitkan dengan Jokowi. 

"Ada orang ganti warna biru (jadi) merah putih. Hey, tidak ada hak paten orang dalam menguasai satu warna, kok warna jadi persoalan warna jadi dibawa ke presiden, kenapa presiden bikin warna merah putih, waduh betul-betul kampungan banget sih lo," kata dia.

Ngabalin juga menegaskan bahwa biaya perawatan dan pengecatan pesawat Kepresidenan sudah dialokasikan sejak 2019 di APBN.

"Dan ditanya lagi kenapa baru sekarang. Bung, kalau ditetapkan tahun 2019,  kemudian alokasi anggarannya ditetapkan 2019 dan proyek pelaksanaannya dikaitkan dengan masalah covid-19. Saya ingatkan anda bahwa di seluruh kementerian lembaga khusus untuk di Sekretariat Negara dan Istana itu terjadi refocusing anggarannya, itu bukan sekali dua kali dan ratusan miliar," ucap Ngabalin.

Lebih lanjut, Ngabalin meminta semua pihak untuk tak asal memberikan komentar tanpa memahami masalahnya.

Baca Juga: Pedas! Kritik Cat Pesawat Kepresidenan, Politisi PSI Bongkar Dosa-dosa SBY Jadi Presiden

"Kalau anda bertanya, hari gini kemudian kita tidak punya kepedulian kepada masalah covid, kemudian bicara tentang masalah cat pesawat, elu yang bilang pesawatnya. Kalau kepedulian setiap hari kita berpikir kita ngomong bagaimana menyiapkan segala macam. Ya saya harus kasih tahu pada anda, jangan hanya ngerocos ke sana ke mari aja, (kalau) ndak mengerti masalah itu," katannya.

warna pesawat kepresidenan. (Twitter/Alvin Lie)
warna pesawat kepresidenan. (Twitter/Alvin Lie)

Dianggap Foya-foya

Polemik pesawat Kepresidenan bermula saat mantan anggota Ombudsman RI itu mengkritisi biaya cat ulang pesawat kepresidenan di akun Twitter pribadinya.

Pengamat Penerbangan itu bahkan menyebut hal itu sebagai bentuk foya-foya.

Melalui akun Twitter pribadinya, Alvin Lie menyebut, biaya cat ulang pesawat setara jenis B737-800 berkisar antara USD 100 ribu hingga 150 ribu. Nilai itu setara dengan Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp2,1 miliar.

Reaksi Istana

Sebelumnya, Istana Kepresidenan melaui Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono menjelaskan pengecatan Pesawat BBJ 2 telah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.

Adapun proses pengecatan sendiri kata Heru merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

"Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ucap dia.

Heru menuturkan perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi. Sehingga jadwal perawatan ini kata Heru harus dilaksanakan tepat waktu. 

Lebih lanjut, Heru menuturkan perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik. Sehingga tahun 2021, Istana Kepresidenan melakukan perawatan dan pengecatan warna putih sesuai rencana sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI