Ngabalin Ketawa Isu Cat Pesawat Kepresidenan Dibawa-bawa ke Politik: Betul-betul Kampungan

Kamis, 05 Agustus 2021 | 14:10 WIB
Ngabalin Ketawa Isu Cat Pesawat Kepresidenan Dibawa-bawa ke Politik: Betul-betul Kampungan
Ngabalin Ketawa Isu Cat Pesawat Kepresidenan Dibawa-bawa ke Politik: Betul-betul Kampungan. Denny Siregar pamer pesawat dan helikopter kepresidenan dicat warna merah putih. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menjawab kritikan perihal pengecatan pesawat Kepresidenan menjadi merah putih. Ngabalin justru tertawa kerena isu pengecatan pesawat Kepresidenan dibawa ke ranah politik.

"Dunia maya diributkan dengan adanya orang keberatan banget, dari warna pesawat kepresidenan putih biru ke merah putih jadi ribut, dibawa-bawa ke politik, warna partai warna merah lah, warna biru lah," ujar Ngabalin seraya tertawa di akun Youtube Serbet Ngabalin yang dikutip Suara.com, Kamis (5/8/2021)

Ngabalin mengaku heran dengan pihak-pihak yang tak suka dengan pergantian warna pesawat kepresidenan. Bahkan Ngabalin menyebut pihak -pihak yang membawa ke ranah politik itu kampungan.

"Ada pergantian warna pesawat kepresidenan ya, dari biasa anda lihat putih biru, sekarang mau dibikin warna lambang negara merah putih, ada yang sakit perut. La ilaha illallah dibawa -bawa ke urusan politik. Memang betul-betul kampungan, hari gini masih orang konsentrasi full untuk penanganan covid," ucap dia.

Baca Juga: Protes Keras Soal Warna Pesawat Kepresidenan, Warganet Buat Meme Hambalang Dicat Biru

Ngabalin menjelaskan bahwa pesawat Kepresidenan Boeing 737-BBJ2 tersebut sudah berusia tujuh tahun. Sehingga secara teknis harus mendapatkan perawatan 

"Bung, pesawat Kepresidenan itu sudah 7 tahun belum diapa-apain, pesawat Kepresidenan sudah tujuh tahun memang secara teknis harus ada perawatan overall dia harus diperiksa, diperiksa kemudian akan dicat lagi, dicat merah putih pesawat kepresidenan," kata Ngabalin.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Suara.com/Ummi Saleh)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Suara.com/Ummi Saleh)

Ngabalin menyarankan seharusnya para pihak yang berkomentar perihal pesawat kepresidenan, terlebih dahulu menanyakan kepada pihak Istana untuk mengklarifikasi Sehingga tak menulis atau beranggapan di media sosial sesuka hati.

"Jadi persoalan kita memang banyak sekali, tidak semua tokoh pakar atau yang mengklaim diri sebagai opinion leaders itu menulis sesuka hatinya, di media sosial mereka masing-masing. Kenapa sih tidak tabayun, kenapa tidak klarifikasi kek tanya dulu kek. Sesuka hati menulis kemudian merocos komentar sesuka hati, kalau ditanya kita bisa jelaskan," katanya.

Dianggap Foya-foya

Baca Juga: Minta Demokrat Tak Urusi Warna Pesawat Kepresidenan, Alifurrahman Bahas Hambalang

Polemik pesawat Kepresidenan bermula saat mantan anggota Ombudsman RI itu mengkritisi biaya cat ulang pesawat kepresidenan di akun twitternya.

Pengamat Penerbangan itu bahkan menyebut hal itu sebagai bentuk foya-foya.

Melalui aku Twitter pribadinya, Alvin Lie menyebut, biaya cat ulang pesawat setara jenis B737-800 berkisar antara USD 100 ribu hingga 150 ribu. Nilai itu setara dengan Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp 2,1 miliar.

Reaksi Istana

Pihak Istana Kepresidenan dalam hal ini Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono menjelaskan pengecatan Pesawat BBJ 2 telah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.

Adapun proses pengecatan sendiri kata Heru merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

"Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ucap dia. 

Heru menuturkan perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi. Sehingga jadwal perawatan ini kata Heru harus dilaksanakan tepat waktu. 

Lebih lanjut, Heru menuturkan perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik. Sehingga tahun 2021, Istana Kepresidenan melakukan perawatan dan pengecatan warna putih sesuai rencana sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI