Tak Bisa Bicara Bebas, Megawati Curhat Sempat Terbelenggu Saat Jadi Presiden

Kamis, 05 Agustus 2021 | 05:35 WIB
Tak Bisa Bicara Bebas, Megawati Curhat Sempat Terbelenggu Saat Jadi Presiden
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan kisahnya yang pernah merasa terbelunggu saat menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Megawati, yang menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi KH Abdurrahman Wahid alias Gusdur pada tahun 1999, sempat mengalami masalah komunikasi publik.

Masalah juga masih dirasakannya ketika diangkat menjadi Presiden pada tahun 2001.

"Saya rasa saya terbelenggu ketika jadi Wapres, Presiden, saya harus menata cara bicara saya," ujar Megawati saat Peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi secara virtual, Rabu (4/8/2021).

Megawati menuturkan ketika menjadi penanggungjawab Republik Indonesia, dirinya harus menata tutur kata dan pernyataannya.

Hal ini berbeda dengan saat dirinya menjadi ketua umum partai, yang bebas berbicara apa adanya.

"Saya suka saya merasakan, katakan tujuannya mesti ke sana kok mesti belok, supaya perkataannya itu seperti menjadi manis. Karena saya sudah bukan menjadi penanggungjawab republik ini, jadi saya kembali sebagai ketua umum," ucap dia.

Meski tak menjabat sebagai Presiden, Megawati mengaku masih terus dipercaya untuk diskusi terkait masalah bencana alam hingga konflik.

Terlebih dalam kesempatan ini, Megawati memberikan arahan dan pelatihan kepada kader-kadernya dalam hal mitigasi bencana.

Baca Juga: Megawati Cerita Pernah Ingatkan Jokowi Agar Pegang Komando Saat Bencana

"Walaupun, kenapa saya masih dimintai untuk bisa sharing mengenai masalah bencana alam ataupun bencana konflik. Jadi supaya didengarkan oleh warga PDI Perjuangan dimanapun mereka berada. Saya sekali lagi ingin mengatakan bahwa jangan hanya didengarkan, harus dilaksanakan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI