Suara.com - Ratusan penduduk Yunani yang tinggal di sekitar hutan, utara Athena mekilih peri meninggalkan rumah mereka karena api mulai mencapai daerah pemukiman.
Menyadur Al Jazeera rabu (04/08), kebakaran hutan ini membesar karena dipicu oleh gelombang panas terburuk Yunani dalam beberapa dekade.
Kebakaran pada hari Selasa mengirim asap ke ibukota dan mendorong beberapa evakuasi di dekat Tatoi, 20 km (12,5 mil) utara Athena.
Banyak warga yang meninggalkan rumah mereka dengan mobil dan sepeda motor menuju ibu kota saat asap menyelimuti daerah pemukiman.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Turki Memasuki Hari Ke-7, Ancam Pembangkit Listrik
"Ini adalah kebakaran besar dan akan membutuhkan banyak pekerjaan untuk mengendalikannya," kata gubernur regional Athena, George Patoulis pada televisi pemerintah, ERT.
“Masyarakat di sekitar harus siaga. Kami meminta anggota masyarakat di daerah yang terkena dampak kebakaran untuk menutup jendela rumah karena asapnya sangat tebal.”
Al Jazeera melaporkan, saat gelombang panas yang membakar Mediterania timur meningkat, suhu mencapai 42 derajat Celcius (107,6 Fahrenheit) di beberapa bagian ibu kota Yunani.
Sebelumnya, cuaca ekstrem juga memicu kebakaran hutan yang mematikan di Turki, serta di Yunani, Albania, Italia dan di seluruh wilayah.
Pihak berwenang menutup Acropolis dan situs kuno lainnya pada sore hari dan panas ekstrem membebani pasokan listrik nasional dan memicu kebakaran hutan.
Baca Juga: Kebakaran hutan Turki Masuki Hari ke-6, 10.000 Orang Dievakuasi
Para ahli sebelumnya sudah memperingatkan perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan.