Atlet Voli Pakai Bikini, Anggota DPR: Matikan TV karena Islam Haramkan Tonton Aurat

Rabu, 04 Agustus 2021 | 19:54 WIB
Atlet Voli Pakai Bikini, Anggota DPR: Matikan TV karena Islam Haramkan Tonton Aurat
Wanita protes soal tayangan olimpiade tokyo 2020 gegara pakaiannya pakai bikini. (Instagram/lambe_turah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha menyarankan umat Islam untuk mematikan televisi kalau ada tayangan yang memang diharamkan untuk disaksikan.

Usulan itu menyusul adanya protes terhadap tayangan televisi yang menampilkan pertandingan voli wanita dengan pakaian bikin dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Menurut Tamliha, kalau memang ada yang berkeberatan dan tidak sesuai dari kaca mata masing-masing saat menonton tayangan voli seperti itu, maka sebaiknya matikan televisi.

"Dimatikan saja televisi, karena memang agama Islam mengharamkan menonton aurat seseorang," kata Tamliha kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).

Baca Juga: Gagal Raih Medali di Olimpiade Tokyo, Nurul Akmal Dapat Rumah dari Pemerintah Aceh

Sementara terkait penampilan wanita berbikini dalam pertandingan voli di Olimpiade Tokyo 2020, Tamliha mengatakan memang itu pakaian resmi cabang olahraga tersebut.

"Itu memang pakaian resmi untuk cabang voli pada Olimpiade," ujar Tamliha.

Sebelumnya, beredar aduan dari seorang warganet yang memprotes tayangan Olimpiade Tokyo 2020.

Siaran Olimpiade Tokyo 2020 di salah satu televisi swasta mendapatkan kritik dari seorang warganet.

Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun Instagram @lambe_turah, salah seorang warganet memberikan aduan kepada KPI terkait tayangan Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Sederet Hadiah Greysia/Apriyani usai Medali Emas: Uang, Rumah, Apartemen dan Bisnis Bakso

Menurutnya, tayangan tersebut dinilai tidak sopan karena atlet wanita cabang bola voli menggunakan bikini.

Dia mengatakan, hal tersebut cukup vulgar sehingga KPI harus memberikan sensor saat tayangan tersebut disiarkan.

Dinilai Tak Baik

Dalam foto yang beredar, protes tersebut dikirimkan melalui pojok aduan yang ada di situs Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Ditulikan dalam aduan tersebut, ia meminta agar KPI bisa menegur televisi swasta yang menayangkan pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 kategori bola voli wanita.

Menurutnya, tayangan itu tidak baik disiarkan karena atlet wanita cabang bola voli menggunakan bikini saat bertanding.

"Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahraga volley ball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan," tulisnya, dikutip Suara.com.

Diapun meminta agar pihak KPI bisa memberikan sensor apabila tayangan tersebut disiarkan.

Sebab menurutnya tayangan yang cukup vulgar biasanya disensor atau diblur.

"Mengingat, hal vulgar lainnya saja disensor atau diblur. Tapi kenapa yang ini tidak? Apalagi biasanya slot waktu itu dipakai pengajian mama dedeh, agak ironi sebenarnya," ujarnya.

Ia mengomentari soal pakaian atlet yang digunakan saat bertanding. Menurutnya masih banyak yang lebih terlihat santun.

"Banyak cabang olimpiade lain (yang lebih santun pakaiannya) yang bisa disiarkan," tuturnya.

Kemudian dia berharap agar KPI bisa menegur stasiun TV swasta untuk memberikan tayangan yang lebih layak.

Unggahan protes tersebut langsung mencuri perhatian warganet. Mereka ikut memberikan komentarnya.

"Ya enggak usah ditonton lah, giliran sinetron yang bikin akhlak bobrok ngadain nobar," komentar warganet.

"Ganti channel aja mbak, biar nggak repot, pilih channel yang sesuai dengan dirimu," kata warganet.

"Voli disuruh pakai gamis pengennya dia," balas warganet lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI