Kalau memang uang itu benar ada di Singapura, lanjut Gus Jazil, tidak ada salahnya pemerintah membantu. Nanti pemerintah dapat Rp2 triliun.
"Tapi cerita-cerita begini ini banyak sekali di masyarakat. Dulu ada cerita uang Bung Karno, ada juga bongkar-bongkar makam di Batu Tulis, itu biasa, tidak usah serius-serius," kata Gus Jazil.
Gus Jazil mengatakan publik tidak perlu terlalu serius menanggapi persoalan ini. Menurutnya, berita soal keluarga Akidi Tio berniat menyumbangkan uang sebesar Rp2 triliun itu mirip dengan cerita Abu Nawas mau terbang.
Singkat cerita publik yang telanjur berbondong-bondong ingin menyaksikan Abu Nawas terbang marah karena merasa tertipu. Abu Nawas yang sebelumnya sesumbar mau terbang ternyata hanya menggerakkan tangan meniru gerakan burung mengepakkan sayapnya. Abu Nawas pun berkilah bahwa dia mau terbang, bukan bisa terbang.
"Pesan yang disampaikan dalam cerita Abu Nawas adalah kita harus berhati-hati dalam menerima sebuah berita. Berita jangan ditelan mentah-mentah," kata Gus Jazil.