Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta aparat kepolisian menanggapi serius kasus teror pemberian wafer berisi silet kepada anak-anak. Kendati AGH (43), pelaku teror sudah ditangkap namuan Sahroni meminta ada penyelidikan lebih mendalam.
Ia menduga ada motif lain di balik teror yang dilakukan AGH. Selain itu aksi teror disinyalir dilakukan secara terencana.
"Ini harus ditanggapi serius oleh pihak kepolisian. Ada kemungkinan besar ini sesuatu yang terencana karena lebih dari 1 kasus. Tujuannya bisa jadi untuk mengacaukan situasi dan stabilitas," kata Sahroni kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Sahroni meminta polisi mengungkap tuntas kejahatan teror kepada anak-anak tersebut guna mencari pelaku lain yang melakukan kejahatan serupa.
Baca Juga: Teror Wafer Silet Superstar, Pelaku Ditangkap di Dekat RSD dr Soebandi
"Saya minta polisi selidiki sampai ke akar-akarnya. Ini sangat mengerikan. Harus usut tuntas," ujar Sahroni.
Alasan Tolak Bala
Pria berinisial AGH (43) warga Kelurahan Kreongan, Patrang, Jember, Jawa Timur diringkus polisi lantaran kasus wafer isi silet dan isi staples.
AGH diciduk polisi saat sedang makan di salah satu warung yang ada di depan RS dr. Soebandi Jember, Selasa (3/8/2021).
"Terduga pelaku kami amankan bersama tim gabungan dari Polsek Patrang, tertangkapnya pelaku memang sudah kami curigai, sehingga kami amankan," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengutip dari Suarajatimpost.com.
Baca Juga: Peneror Wafer Isi Silet Dikenal Tetangga Aneh dan Suka Bertapa
Motif pelaku teror wafer isi silet itu adalah untuk tolak bala.
"Pengakuan sementara, motif dari pelaku untuk tolak bala, pelaku sendiri juga mengaku jika dirinya sering mendapat kiriman serupa dari orang tidak dikenal, sehingga pelaku berbuat demikian agar dirinya tidak mengalami sial," ujarnya.
Berdasar hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku telah beraksi sebanyak 10 kali.
"Pengakuan nya pelaku sudah sepuluh kali melakukan hal ini (menyebar snack dengan memberi benda tajam), namun kami masih melakukan pengembangan, apalagi pelaku mengaku jika saat beraksi sendirian tanpa ada yang membantu," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang digegerkan teror wafer berisi potongan silet dan isi staples, Jumat pekan lalu. Pelaku memberikan wafer maut itu ke bocah yang sedang bermain. Beruntung wafer isi silet tidak sampai tertelan. Korban kemudian memberi tahu orang tuanya dan berlanjut pelaporan ke polisi.