Seminar SKN 2021, Bapeten Tingkatkan Pengawasan Ketenaganukliran di Era Pandemi

Rabu, 04 Agustus 2021 | 12:43 WIB
Seminar SKN 2021, Bapeten Tingkatkan Pengawasan Ketenaganukliran di Era Pandemi
“Peningkatan Efektivitas Pengawasan Ketenaganukliran di Era Pandemi”, Rabu (4/8/2021). (Dok: Bapeten)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seminar Keselamatan Nuklir 2021 atau SKN 2021 merupakan agenda tahunan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Acara ini merupakan forum ilmiah antara pengawas, pengguna, pakar, dan masyarakat melalui pertukaran informasi, pengetahuan, pengalaman, dan opini untuk peningkatan keselamatan dan keamanan dalam pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.

Tahun ini, SKN mengambil tema “Peningkatan Efektivitas Pengawasan Ketenaganukliran di Era Pandemi”, yang dilaksanakan secara daring Rabu (4/8/2021), untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada 10 Agustus.

Semangat kebangkitan teknologi melalui kreasi dan inovasi diperlukan untuk mendukung program pemerintah, Making Indonesia 4.0. Selain itu, SKN 2021 menjadi penanda bahwa penyelenggaraan telah mengadaptasi kehidupan normal baru atau new normal.

Adapun dari 79 makalah yang terdaftar, telah terpilih 65 makalah untuk disajikan secara oral, dan dalam bentuk short presentation serta akan dipilih 30 makalah terbaik untuk diajukan ke IOP Publikasi Internasional.

Baca Juga: Bapeten Tingkatkan Keselamatan dan Keamanan Energi Nuklir Lewat IKKN

Dari makalah yang masuk, terdapat tujuh isu utama yang mengemuka, yaitu Budaya Pengawasan dan Budaya Kerja, Pengawasan Limbah TENORM dan MORC (Material Out of Regulatory Control), Pembinaan Laboratorium Dosimetri, Penggunaan Sumber Radiasi Pengion di Bidang Kesehatan, Obyek Pengawasan, Pelaksanaan Tugas utama Bapeten (peraturan, perizinan, inspeksi) dan Pelayanan Komunikasi Publik dan kerja Sama.

Terhadap isu-isu utama tersebut, telah diusulkan beberapa rekomendasi teknis yang ditujukan kepada Bapeten dan instansi terkait.

Pada SKN kali ini, Bapeten menggandeng Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (FMIPA-ITB) sebagai bagian dari misinya untuk membumikan ketenaganukliran dan pengawasannya kepada para pemangku kepentingan terkait.

Kemudian terdapat sekitar 314 peserta pendengar yang akan hadir, berasal dari berbagai instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, rumah sakit, industri, dan asosiasi profesi. Sebagai pembicara, akan hadir Menteri Kesehatan sebagai pembicara tamu kehormatan seminar, Kepala Bapeten sebagai pembicara utama, Prof. Zaki Su’ud sebagai pembicara kunci dari ITB, dan Mr. Ronald Pacheco Jimenez sebagai pembicara tamu dari International Atomic Energy Agency (IAEA).

Kepala Bapeten, Jazi Eko Istiyanto memberikan pesan bahwa dalam masa pandemi ini, seluruh kegiatan pengawasan ketenaganukliran oleh Bapeten telah dilakukan dengan mempertimbangkan dan mengadaptasi pemanfaatan inovasi teknologi informasi dan komunikasi.

Menkes, Budi Gunadi Sadikin menekankan, dalam masa pandemi, pemanfaatan radiologi untuk pendeteksian awal dan lanjutan pasien merupakan hal krusial sebagai salah satu upaya untuk menurunkan mortalitas akibat Covid-19. Untuk itu diharapkan, aspek keamanan, keselamatan; termasuk di dalamnya perizinan dari Bapeten harus tetap terjamin dan dilaksanakan sesuai regulasi.

Baca Juga: Bapeten Temukan Sumber Radioaktif di Salah Satu Rumah Warga Serpong

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI