Pesawat Kepresidenan Indonesia: Harga, Spesifikasi, Keistimewaan dan Kontroversi

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 04 Agustus 2021 | 12:26 WIB
Pesawat Kepresidenan Indonesia: Harga, Spesifikasi, Keistimewaan dan Kontroversi
Pesawat Kepresidenan Indonesia: Harga, Spesifikasi, Keistimewaan dan Kontroversi - warna pesawat kepresidenan. (Twitter/Alvin Lie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berubahnya warna pesawat kepresidenan Indonesia menimbulkan kontroversi dan polemik di masyarakat. Lantaran, biaya yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp 2 miliar padahal saat ini Indonesia tengah berada di masa sulit pandemi covid-19. Lalu apa saja fakta tentang pesawat kepresidenan Indonesia?

Warna cat pesawat kepresidenan Indonesia telah berubah dari warna biru langit menjadi warna merah putih. Meski banyak dikritik, ada banyak juga pihak yang membela perubahan warna pesawat ini.

Terlepas dari itu, menarik untuk diketahui berbagai hal seputar pesawat kepresidenan Indonesia. Mulai dari harga, spesifikasi, hingga keistimewaannya. Simak rinciannya di bawah ini. 

Harga pesawat kepresidenan Indonesia

Pesawat kepresidenan Indonesia jenis  Boeing Business Jet 2 (BBJ2) itu dibeli dengan harga USD 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar.

Adapun perinciannya, USD 58,6 juta untuk badan pesawat, USD 27 juta untuk interior kabin, USD 4,5 juta untuk sistem keamanan, dan USD 1,1 juta untuk biaya administrasi.

Pesawat Kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Pesawat Kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

Spesifikasi pesawat kepresidenan Indonesia

Spesifikasi pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 ini berasal dari tipe 737-800. Pesawat kepresidenan Indonesia ini dipesan tahun 2011.

Pesawat tersebut mulai digunakan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mulai tahun 2014. Pertama kali digunakan pada  tanggal 5 Mei 2014 presiden berkunjung ke Denpasar, Bali untuk menghadiri konferensi regional Open Government Partnership (OGP) Asia-Pasifik.

Baca Juga: Fadli Zon Geram, Pemerintah Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Jadi Warna Merah

Sebanyak 67 orang mampu diangkut pesawat kepresidenan Indonesia. Dia juga mampu terbang hingga 10-12 jam serta mendarat di bandara kecil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI