Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon angkat bicara soal target kekebalan kelompok atau herd immunity yang pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengklaim herd immunity di Jawa-Bali akan terbentuk pada September 2021.
Sementara, Jokowi meyakini herd immunity akan terbentuk pada Agustus 2021 dengan menggenjot vaksinasi. Namun, kenyataannya angka vaksinasi masih jauh dari target.
Kini, janji manis target tersebut justru diklarifikasi oleh Luhut. Ia menyebut target tersebut akan sulit terwujud.
Baca Juga: Pengecatan Pesawat Presiden Panen Kritik, Istana: Memberikan Kebanggaan Bagi Bangsa
Melalui akun Twitter @fadlizon, Fadli menyebut para pejabat pemerintahan terlalu mudah dalam membuat target.
"Terlalu mudah buat target herd immunity. Pak @jokowi target Agustus, LBP September. Sekarang bilang sulit terwujud," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Selasa (3/8/2021).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyindir Jokowi dan Luhut yang membuat target herd immunity.
"Yang mencla mencle buat komentar siapa?" sindir Fadli.
Target Herd Immunity
Baca Juga: PA 212: Pecat Menag Gus Yaqut atau Jokowi Mundur!
Jokowi pernah menargetkan herd immunity di Jawa dan Bali akan terwujud pada Agustus 2021.
Ia begitu optimis herd immunity terbentuk dengan digencarkannya vaksinasi Covid-19.
"Jawa segera masuk ke herd immunity kita harapkan di bulan Agustus akhir, atau paling lambat pertengahan September," kata Jokowi, Sabtu (17/7/2021).
Tak lama berselang, Luhut yang juga menjabat sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali menargetkan herd immunity terbentuk September 2021.
"Herd immunity Jawa-Bali (tercapai) September. Jakarta sudah mendekati 75 persen. Jakarta saya kira bulan depan bisa, Bali sudah 80 persen," ungkapnya, Selasa (20/7/2021).
Namun, dalam laporan strategi pengendalian Covid-19 di Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (2/8/2021), Luhut menyebut herd immunity akan sulit dicapai.
Luhut menyalahkan efikasi vaksin Covid-19 yang diberikan ke rakyat Indonesia tidak ada yang menyentuh 100 persen.
"Herd immunity ini sulit dicapai karena efikasi pada setiap vaksin itu tidak ada yang 100 persen," ujarnya.