Polandia Tawarkan Visa untuk Atlet Lari Belarusia yang Dipaksa Pulang dari Olimpiade Tokyo

Selasa, 03 Agustus 2021 | 10:10 WIB
Polandia Tawarkan Visa untuk Atlet Lari Belarusia yang Dipaksa Pulang dari Olimpiade Tokyo
Sprinter Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya. (Dimitar Dilkoff/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polandia menawarkan suaka kepada sprinter Belarusia Krystsina Tsimanouskaya setelah atlet tersebut menolak untuk dipulangkan ke negaranya.

Menyadur Sky News Selasa (3/8/2021) atlet berusia 24 tahun itu terlihat memasuki kedutaan Polandia di Tokyo pada Senin pagi waktu setempat.

Krystsina mendatangi kedutaan Polandia setelah menolak dipulangkan oleh negaranya. Ia dipulangkan setelah mengkritik kebijakan pelatihnya.

Krystsina mengatakan dia didatangi pejabat dari negaranya pada hari Minggu setelah melontarkan kritikan tersebut, namun berhasil diamankan penyelenggara Olimpiade.

Baca Juga: Amerika Serikat Masuk Jurang Resesi, Pengamat: Picu Pelemahan Rupiah

Pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 kemudian mengatakan Krystsina dalam keadaan aman dan terjamin.

Setelah kejadian tersebut, Polandia langsung menawarkan bantuan kepada Krystsina .

Wakil menteri luar negeri Polandia Marcin Przydacz kemudian mengungkapkan bahwa Tsimanouskaya telah menerima visa kemanusiaan.

"Polandia akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantunya melanjutkan karir olahraganya." jelas Marcin Przydacz.

Di saat yang sama, suami Krystsina, Arseniy Zdanevich, dilaporkan sudah meninggalkan Belarusia dan saat ini berada di Ukraina.

Baca Juga: Berhasil di Posisi 5, Nurul Akmal Asal Aceh Belum Bisa Bawa Pulang Medali

"Saya tidak berpikir ini akan menjadi seserius ini. Saya membuat keputusan untuk pergi tanpa berpikir dua kali." ungkap Arseniy.

Arseniy mengungkapkan jika ia sudah berkomunikasi dengan istrinya dan mengatakan bahwa ia dalam keadaan baik-baik saja dan berada di tempat yang aman.

Arseniy juga mengatakan dia belum memiliki rencana lebih lanjut tetapi akan segera menemui istrinya.

"Kami tidak memiliki koneksi, tidak pernah mendukung oposisi. Kami hanya atlet biasa, kami hanya mengabdikan diri pada olahraga dan kami tidak tertarik dengan gerakan oposisi," jelas Zdanevich.

Kantor berita RIA melaporkan jika Kedutaan Besar Belarusia di Tokyo mengajukan permintaan resmi kepada pihak berwenang Jepang untuk memberikan informasi keberadaan Krystina.

Dipaksa pulang

Insiden Krystsina terjadi setelah ia melontarkan kritikan secara terbuka kepada pelatihnya melalui unggahan di media sosial.

Krystsina mengeluh karena dia tiba-tiba ditugaskan untuk bertanding di nomor estafet 4x400 meter. Padahal, ia berkompetisi di nomor 100 meter putri pada Jumat (30/7/2021) dan nomor 200 meter pada Senin (2/8/2021).

"Dan pelatih memasukkan saya ke estafet tanpa sepengetahuan saya. Saya berbicara tentang ini di depan umum. Pelatih kepala datang kepada saya dan mengatakan ada perintah dari atas untuk mengeluarkan saya," jelas Krystsina.

Setelah itu, pada Minggu (1/8/2021) ia dijemput oleh beberapa pejabat dari Belarusia dan dipaksa pulang, namun ia menolaknya.

Krystsina menambahkan bahwa ia kemudian mencari perlindungan ke polisi Jepang dan menghubungi Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk meminta bantuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI