Suara.com - Tulisan lawas pemain bulutangkis Greysia Polii dalam video mudik Agnez Mo berjudul Muda kembali menjadi sorotan publik.
Setelah bertahun-tahun terlewati, siapa sangka tulisan tangan Greysia Polii dalam video musik tersebut kini menjadi kenyataan.
Video musik tersebut kembali viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.
Dalam video musik yang dirilis 2012 tersebut, ada beberapa anak muda yang muncul dan menuliskan mimpi-mimpi mereka, salah satunya Greysia Polii.
Baca Juga: Eng Hian, Tangan Dingin Pelatih Asal Solo Dibalik Medali Emas Olimpiade Greysia/Apriyani
Greysia menuliskan mimpinya ingin menjadi atlet badminton pemenang perlombaan dunia.
"I wanna be a world champion badminton athlete," tulis Greysia dalam papan yang dipegangnya seperti dikutip Suara.com, Selasa (3/8/2021).
Ternyata, mimpi yang dituliskan oleh Greysia pada 2012 itu benar-benar terwujud pada 2021.
Dalam Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii berhasil menyabet medali emas bersama pasangan ganda putri Apriyani Rahayu.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu mampu mengalahkan atlet Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan dalam partai final bulu tangkis nomor ganda putri yang digelar di Musashino Sport Plaza, Tokyo, Senin ini.
Baca Juga: Greysia Polii Punya Kesan Tersendiri dengan Erick Thohir di Olimpiade
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menang menjadi juara pertama Badminton Ganda Putri Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan pasangan China dua set langsung. Greysia/Apriyani menang dengan poin 21-15, 21-15.
Kemenangan Greysia/Apriyani juga mengukir sejarah baru sektor ganda putri Indonesia.
Greysia/Apriyani tercatat sebagai ganda putri Indonesia pertama yang berhasil ke final dan merebut emas Olimpiade.
Dengan keberhasilan ganda putri andalan tim Garuda itu, Indonesia saat ini sudah mengoleksi empat medali. Dengan rincian satu emas, satu perak dan dua perunggu.
Tiga medali sebelumnya disumbang cabang olahraga angkat besi, yaitu dua medali perunggu yang dipersembahkan oleh Windy Cantika Aisah (kelas 49 kilogram) dan Rahmat Erwin Abdullah (kelas 73 kilogram). Sedangkan Eko Yuli Irawan (61 kilogram) menyumbang medali perak.