Evaluasi PPKM Jawa-Bali, Luhut Klaim Kasus Covid-19 dan BOR Menurun

Senin, 02 Agustus 2021 | 22:07 WIB
Evaluasi PPKM Jawa-Bali, Luhut Klaim Kasus Covid-19 dan BOR Menurun
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. [Suara.com/M Fadil Djailani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves yang juga menjadi Koordinator PPKM, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap hasil evaluasi PPKM Level 4 dan 3 Jawa-Bali pada 26 Juli hingga 2 Agustus 2021. Ia menyebut adanya penurunan pada kasus positif Covid-19 dan keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Hal itu disampaikan Luhut saat konferensi pers mengenai perpanjangan PPKM mulai 3-9 Agustus 2021 secara virtual pada Senin (2/8/2021).

"Penerapan PPKM Level 4 dan 3 yang dilakukan sejak tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 di Jawa-Bali sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari sejumlah provinsi yang mengalami penurunan jumlah penambahan kasus dan BOR yang turun," klaim Luhut.

Selain itu, ia juga mengungkap kalau angka kasus harian di Jawa-Bali mengalami penurunan signifikan hingga 50 persen.

Baca Juga: Menko Airlangga: Empat Daerah Ini Tingkat Prokes Paling Rendah

Kendati demikian, Luhut menerangkan kalau indeks mobilitas masyarakat justru mengalami kenaikan. Itu menurutnya sudah terprediksi mengingat adanya pelonggaran PPKM beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Koordinator PPKM tersebut juga mengungkapkan terdapat 12 kabupaten/kota yang dapat masuk ke level 3 dan 1 kabupaten masuk ke level 2 pada PPKM lanjutan.

Meski begitu, ada beberapa daerah yang memang membutuhkan perhatian khusus lantaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19nya masih tinggi. Hal serupa terjadi pada positivity rate dan angka kematiannya.

"Seperti Bali, Malang Raya, DIY dan Solo Raya," ucapnya.

Menurut Luhut, itu terjadi lantaran masih banyaknya masyarakat yang melakukan isolasi mandiri. Itu berdampak pada telatnya perawatan intensif di rumah sakit yang menyebabkan kematian karena saturasi oksigennya rata-rata di bawah 90.

Baca Juga: Satu Bulan PPKM Diterapkan, Pemkot Jogja Klaim Ada Penurunan Kasus Covid-19

Kemudian untuk angka kematian yang tinggi, pemerintah dikatakan Luhut telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian.

"Pemerintah mendorong pembukan isolasi terpusat dan Isoter baru diwilayah ini dan juga mendorong 3 peran serta TNI-Polri dan Pemda untuk terlibat aktif dengan melakukan 3T dan juga penjemputan kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak terjadi keadaan yang tidak diinginkan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI