Suara.com - Panjang umur kebaikan, semangat gotong royong memang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Budaya itu melekat pada setiap warga negaranya. Meski sedang berkutat di situasi pandemi Covid-19 yang serba sulit, nyatanya semangat itu tak padam sama sekali, bahkan semakin berkobar untuk saling menguatkan dan membantu.
Buktinya #The Power of Netizen, kembali menorehkan semangat kebaikan untuk saling membantu. Beberapa waktu lalu, viral di media sosial seorang penjual agar-agar keliling membeli nasi padang di Garut Jawa Barat.
Dalam video TikTok yang diunggah kembali akun Instagram @memomedsos, terlihat seorang pria baru baya ingin membeli nasi di warung padang, namun hanya memiliki uang Rp 5.000.Meski hanya memiliki uang Rp5000, penjual warung padang tetap melayaninya dan memberikan nasi bungkus gratis.
Raut wajah pria yang sedih mengundang simpatik netizen. Tak berselang lama, terkumpul dana dari wargat sekitar Rp 100 juta lebih yang selanjutnya didonasikan kepada pedang keliling tersebut. Aksi dari para warga itu tentunya patut diacungi jempol.
Baca Juga: Viral Bus Oleng Penumpangnya Malah Girang, Netizen: Buat Orang Stress itu Gaya
Gotong Royong
Semangat gotong royong untuk saling membantu sesama warga juga dilakukan, ‘Projek Kuy’ sebuah komunitas kecil-kecilan yang terdiri dari 10 orang pemuda. Mereka membuat sebuah gerakan bernama, ‘Beli 1 Bayar Rp 100 ribu untuk Pedagang Kecil.’
Bahrun Iman (25), salah satu penggagas gerakan itu mengakui, pada masa pandemi sekarang, pedagang keliling atau setara UMKM memang menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak perekonomiannya. Apalagi dengan adanya penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 sejak awal Juli lalu.
Hal itu katah Bahrun, membuat pedagang kecil semakin terpuruk perekonomiannya, karena mobilitas masyarakat yang dibatasi, menyebabkan pembeli mereka menurun. Alhasil nilai penjualan mereka turut menurun drastis.
Menurutnya hanya bersimpati ke para pedagang kecil tidak akan mengubah kondisi mereka. Dibutuhkan sebuah aksi, meskipun gerakan itu kecil.
Baca Juga: Lengkap! Daftar 7 Bansos COVID-19 Cair di Bulan Agustus 2021, Sejahtera Mendadak!
“Kasihan saja tidak mengubah keadaan. Jadi membuat kami harus melakukan sesuatu. Simpati memang butuh, tapi harus ada aksi. Sekedar memandang mereka yang berseliweran di sosial media sebagai konten, begitu saja kondisi mereka. Tapi memandang mereka sebagai manusia yang butuh dibantu, jadi kita bisa bergerak melakukan sesuatu,” kata Bahrun saat dihubungi Suara.com, Senin (2/8/2021).
Beranjak dari fakta yang mereka temui itulah gerakan, ‘Beli 1 Bayar Rp 100 ribu untuk Pedagang Kecil,’ mereka cetuskan pada pertengahan Juni 2021, dan mulai bergerak pada awal Juli bulan lalu.
“Karena kan kami harus mengumpulkan dana dulu kan,” imbuh Bahrun.
Kata Bahrun, dalam gerakan ini, mereka memanfaatkan ‘The Power of Netizen’ untuk menyalurkan donasi dari gerakan Beli 1 Bayar Rp100 ribu untuk Pedagang Kecil. Jelasnya, jika ada masyarakat yang melihat pedagang kecil yang sepi dagangannya, dapat menghubungi mereka lewat akun Instagram @projekkuy.id.
“Jadi mereka perpanjangan tangan kami. Masyarakat DM saja ke Instagram kami. Kami kemudian meminta warga yang melapor untuk menjelaskan secara singkat kondisi dari pedagang yang menjadi target,” papar Bahrun.
Gerakan Bantu Pedagang Kecil
Setelah memastikan pedagang kecil tersebut layak, Projek Kuy lalu mengirimkan uang Rp100 ribu kepada pelapor untuk disalurkan.
“Kami minta juga dia (pelapor) untuk dokumentasi sebagai bukti,” ujar Bahrun. “Jadi memang kalau bisa dibilang mereka (masyarakat) ‘Cepu Kebaikan,” kata dia menambahkan.
Diakui Bahrun, memang dana yang salurkan hanya senilai Rp100 ribu untuk satu pedagang. Namun nyatanya nominal tersebut sangat bermanfaat bagi mereka.
“Nilai 100 ribu memang tergolong kecil. Dari pengalaman kami, bagi mereka itu bisa beli beras, beli telur. Setidaknya bisalah belanja kebutuhan pokok, mungkin untuk bisa seminggu,” ujarnya.
Sejak bergerak pada awal Juli, setidaknya telah ada 7 pedagang kecil yang mereka bantu, tersebar di Depok dan Garut.
Jumlahnya memang masih tergolong terkecil, namun setidaknya gerakan dari Projek Kuy, patuh diapresiasi. Mereka menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masyarakat Indonesia untuk saling menolong pada masa sulit sekarang, masih tetap berkobar.
Untuk dana sendiri, keluar dari kantong pribadi Bahrun serta rekan-rekannya penggagas gerakan ini, dan juga donasi dari para donatur. Karenanya bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat menghubungi akun Instagram @projekkuy.id.
Bahrun berharap, gerakan ini semakin besar dan menjangkau lebih banyak pedang kecil di seluruh Indonesia.
“Kami berharapnya gerakan ini terus berjalan. Namun karena kami masih keterbatasan dana dan donatur kami bukan kelas kakap, jadi kami masih bergantung pada donatur,” ujarnya.