Gebrakan 10 Pemuda, Muncul Gerakan ''Beli 1 Bayar Rp100 Ribu" Bantu Pedagang Kecil

Senin, 02 Agustus 2021 | 19:58 WIB
Gebrakan 10 Pemuda, Muncul Gerakan ''Beli 1 Bayar Rp100 Ribu" Bantu Pedagang Kecil
Komunitas Projek Kuy saat memberikan bantuan "beli 1 bayar Rp100 ribu" kepada pedagang kecil. (Dok Projek Kuy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panjang umur kebaikan, semangat gotong royong memang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Budaya itu melekat pada setiap warga negaranya. Meski sedang berkutat di situasi pandemi Covid-19 yang serba sulit, nyatanya semangat itu tak padam sama sekali, bahkan semakin berkobar untuk saling menguatkan dan membantu.

Buktinya #The Power of Netizen, kembali menorehkan semangat kebaikan untuk saling membantu. Beberapa waktu lalu, viral di media sosial seorang penjual agar-agar keliling membeli nasi padang di Garut Jawa Barat. 

Dalam video TikTok yang diunggah kembali akun Instagram @memomedsos, terlihat seorang pria baru baya ingin membeli nasi di warung padang, namun hanya memiliki uang Rp 5.000.Meski hanya memiliki uang Rp5000, penjual warung padang tetap melayaninya dan memberikan nasi bungkus gratis.

Raut wajah pria yang sedih mengundang simpatik netizen. Tak berselang lama, terkumpul dana dari wargat sekitar Rp 100 juta lebih yang selanjutnya didonasikan kepada pedang keliling tersebut. Aksi dari para warga itu tentunya patut diacungi jempol. 

Gotong Royong

Semangat gotong royong untuk saling membantu sesama warga juga dilakukan, ‘Projek Kuy’ sebuah komunitas kecil-kecilan yang terdiri dari 10 orang pemuda. Mereka membuat sebuah gerakan bernama, ‘Beli 1 Bayar Rp 100 ribu untuk Pedagang Kecil.’  

Bahrun Iman (25), salah satu penggagas gerakan itu mengakui, pada masa pandemi sekarang, pedagang keliling atau setara UMKM memang menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak perekonomiannya. Apalagi dengan adanya penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 sejak awal Juli lalu. 

Hal itu katah Bahrun, membuat pedagang kecil semakin terpuruk perekonomiannya, karena mobilitas masyarakat yang dibatasi, menyebabkan pembeli mereka menurun. Alhasil nilai penjualan mereka turut menurun drastis.

Komunitas Projek Kuy saat memberikan bantuan kepada pedagang kecil. (Dok Projek Kuy)
Komunitas Projek Kuy saat memberikan bantuan kepada pedagang kecil. (Dok Projek Kuy)

Menurutnya hanya bersimpati ke para pedagang kecil tidak akan mengubah kondisi mereka. Dibutuhkan sebuah aksi, meskipun gerakan itu kecil. 

Baca Juga: Viral Bus Oleng Penumpangnya Malah Girang, Netizen: Buat Orang Stress itu Gaya

“Kasihan saja tidak mengubah keadaan. Jadi membuat kami harus melakukan sesuatu. Simpati memang butuh, tapi harus ada aksi. Sekedar memandang mereka yang berseliweran di sosial media sebagai konten, begitu saja kondisi mereka. Tapi memandang mereka sebagai manusia yang butuh dibantu, jadi kita bisa bergerak melakukan sesuatu,” kata Bahrun saat dihubungi Suara.com, Senin (2/8/2021). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI