Apa itu Agama Bahai? Ini Sejarah dan Keberadaannya di Indonesia

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 02 Agustus 2021 | 18:07 WIB
Apa itu Agama Bahai? Ini Sejarah dan Keberadaannya di Indonesia
Apa itu agama Bahai - Kantor Pusat Agama Bahai Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat. [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agama Baha'i dari Persia memang telah tumbuh di Indonesia sejak lama. Lalu apa itu agama Bahai? Berikut penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum Suara.com .

Agama ini masuk Indonesia dibawa oleh saudagar dari Persia dan Turki yang bernama Jamal Effendy dan Mustafa Rumi melalui Sulawesi pada 1878 silam. Ajaran agama Bahai dari Persia ini kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

Bahkan belakangan ini, Agama Baha'i mendadak viral di media sosial. Banyak yang penasaran, seperti apa ajaran Agama Baha'i ini? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di bawah ini! 

Pada era Presiden Soekarno, Baha'i sempat dilarang melalui Keppres Nomor 264/1962, karena dianggap bertentangan dengan revolusi, dan juga cita-cita Sosialisme Indonesia. Namun, pada zaman Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Keppres No 264/1962 dicabut dan diganti dengan Keppres No 69/2000 yang menyatakan bahwa penganut Baha'i bebas menjalankan aktivitas keagamaannya.

Sejarah Agama Bahai

Lahirnya Agama Baha'i tak lepas dari seorang saudagar dari Kota Shiraz, Iran, yang bernama Siyyid Mírzá Alí-Muhammad. Saudagar itu kemudian mendapuk dirinya dengan gelar Sang Bab, yang artinya gerbang.

Pada tanggal 23 Mei 1844, Sang Bab yang berusia 25 tahun mengakui bahwa dirinya menerima wahyu dari Tuhan. Lalu dilakukanlah gerakan keagamaan bernama Bab, di mana gerakan keagamaan Bab ini menyebar ke seantero kerajaan Persia (kini Iran) pada masa itu.

Para pemuka agama Islam pada masa itu sempat menentang. Sang Bab akhirnya meninggal secara dieksekusi mati pada 1850 di lapangan Tabriz bersama dengan 20.000 pengikutnya.

Sebelum wafat, Sang Bab menyatakan bahwa kedatangannya sebagai nabi untuk menyiapkan seorang nabi yang disebut sebagai perwujudan Tuhan. Menurutnya, ajaran yang akan dibawa oleh utusan Tuhan berikutnya akan jauh lebih besar. Orang yang dimaksud Sang Bab bergelar Baha’ullah yang berarti kemuliaan Tuhan. Baha’ullah tersebut bernama lengkap Mirza Husayn-Ali Nuri. 

Baca Juga: Soal Agama Baha'i di Pati, Politisi PKB: Harus Taat Aturan!

Mirza Husayn adalah anak seorang Menteri masa kerajaan Persia yang menjadi pengikut Bab sejak 1845 atau setahun setelah kemunculan gerakan keagamaan ini. Tiga tahun setelah Bab dieksekusi, Mirza diasingkan ke Baghdad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI