Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mengaku prihatin mendengar pasien Covid-19 yang dikeroyok orang satu kampung di Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) meninggal dunia.
Handoyo menegaskan semua pihak harus mengambil hikmah dari adanya kejadian tersebut.
"Tentu kita prihatin ya terhadap kejadian di Sumatera Utara itu kemudian sampai yang bersangkutan meninggal ini menjadi perhatian kita bersama. Dari kasus ini kita ambil hikmahnya," kata Handoyo saat dihubungi Suara.com, Senin (2/8/2021).
Menurutnya, dengan kejadian tersebut hikmah yang bisa diambil adalah bahwa pasien covid seharusnya diberikan pendampingan. Bagi penderita juga diingatkan kalau covid bukan aib.
Baca Juga: Jadi Buronan Interpol, KPK Ancam Pihak yang Sembunyikan Harun Masiku: Dapat Dipidanakan!
"Kemudian masyarakat sekitar baik lingkup RT/RW Satgas ya harus bertangungjawab bersama-sama untuk mendampingi pasien. Untuk menemani pasien dan ikut membantu pasien yang isoman di rumah," tuturnya.
Lebih lanjut, Handoyo berharap kejadian serupa tidak terulang kembali ke depannya. Menurutnya, warga dalam melawan covid justru harus gotong royong.
"Dengan kejadian ini jangan sampai terulang kembali. Yang menderita penyakit covid harus kita bantu bersama sama harus bergotong royong harus kita dampingi," tandasnya.
Meninggal Dunia
Setelah mengalami insiden pengeroyokan, Salamat Sianipar dinyatakan meninggal dunia di RSUD Adam Malik Medan pada Minggu (1/8/2021). Informasi tersebut diuggah akun Facebook Albert Siagian dalam akun facebooknya, sore ini.
Baca Juga: Pasien Covid Tewas Diamuk Warga, Legislator PAN: Jika Edukasinya Benar, Tak Bakal Terjadi
“Selamat Jalan Uda Salamat Sianipar.., sonang ma uda di siamun ni Debata.”
Kabar wafatnya pasien Covid-19 Salamat ini juga diungkap oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus. Dia mengemukakan, jenazah dimakamkan sesuai SOP pemulasaran jenazah Covid-19.
“Hari ini dapat informasi telah meninggal di RSUD Adam Malik Medan dan dimakamkan sesuai SOP Pemulasaran Jenazah Corona (Covid-19),” katanya seperti dilansir Dirgantara.com--jaringan Suara.com.
Sebelumnya diberitakan, video yang memperlihatkan Salamat Sianipar, pasien covid dikeroyok warga Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba viral di media sosial, Sabtu (24/7/2021).
SuaraSumut.id pun menelusuri cerita di balik video yang viral tersebut. Ternyata, terdapat perbedaan antara narasi keterangan video viral dengan kesaksian warga. Dalam video yang viral di media sosial, disebutkan Salamat dikeroyok warga yang tak terima desanya menjadi tempat isolasi mandiri.
Namun, berdasarkan keterangan warga, mereka kesal lantaran Salamat yang berusia 45 tahun itu bertingkah aneh.
Bupati Toba Poltak Sitorus melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audy Murphy Sitorus mengungkapkan, pasien isolasi mandiri itu bertingkah aneh dan berusaha menyebarkan virusnya ke orang lain.