Doa dan dzikir pada kesempatan ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawar, MA. Sementara itu, tausyiah disampaikan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.
Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dalam tausyiahnya mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan rahmat Allah dan itu sudah dinyatakan para pendiri bangsa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
“Para pendiri bangsa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia didorong oleh keinginan bangsa Indonesia dan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia. Tetapi juga kemerdekaan ini adalah berkat rahmat Allah Tuhan Yang Kuasa,” katanya.
Ma’ruf Amin menjelaskan, rahmat yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia sangat banyak, misalnya saat munculnya keberanian dan semangat perjuangan bahkan kebangkitan nasional.“Itupun merupakan rahmat Allah, semuanya itu adalah merupakan gerakan daripada Allah,” ujarnya.
Disamping itu, munculnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa juga merupakan rahmat Tuhan. Sebab, bangsa ini terdiri dari berbagai etnis, suku bangsa, agama bahkan tersebar di berbagai daerah dan sangat luas letak geografisnya.“Tapi kita mampu menyatukan barisan dan itu tidak lain merupakan anugerah Allah dan rahmat Allah,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, para pemimpin bangsa ini berhasil membangun kesepakatan nasional yakni menjadikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan semangat NKRI di dalam berbangsa dan bernegara.
“Itu adalah rahmat Allah. Negara ini, negara kesepakatan yang harus kita jaga. Marilah kita terus berdoa pada Allah, semoga semangat persatuan dan kesatuan bangsa, semangat perjuangan, semangat kebangkitan nasional, itu terus dapat kita bangkitkan untuk menghadapi berbagai tantangan yang kita hadapi khususnya dalam menghadapi Covid-19,” harapnya.