Menjadi pengamen dengan membawa boneka raksasa membawa mereka ke pergaulan yang lebih luas. Banyak komunitas pengamen Ondel-ondel di Jabodetabek yang jadi kawan baik mereka.
Dengan adanya perubahan sosial seiring berjalannya waktu, dunia pengamen Ondel-ondel pelan-pelan ikut berubah. Rivalitas sesama komunitas semakin ketat. Pendapatan berkurang. Lantas, tak sedikit dari mereka yang kemudian beranjak menjadi manusia silver yang kala itu belum begitu populer.
Dari kawan-kawan yang sudah lebih dulu mencemplungkan diri menjadi manusia silver itulah, Idoy, Dudun, dan Tompel mendengar bahwa penghasilan mereka lebih bagus dari membawa Ondel-ondel keliling kampung.
“Emang berapa penghasilannya, kita tanyain (kawan) gitu. Kalau cepek (Rp100 ribu) mah dapat (satu hari), katanya gitu,” kata Idoy.
“Ya lumayan juga kalau diitung-itung, matiinlah gocaplah (Rp50 ribu) sehari, gocap, gocap, gocap. Makanya tuh kita jadi manusia silver begini.”
Singkat cerita, ketiga remaja asal Kota Bekasi pun menerjuni dunia manusia silver. Tak lama kemudian, dunia pengamen jenis ini menjadi populer, tak hanya di Jabodetabek, tetapi juga menyebar ke daerah-daerah.
Selain penghasilan lebih baik, membuat pertunjukan di tempat umum dengan menjadi manusia silver juga mereka rasakan lebih praktis.
Berbeda dengan mengamen dengan boneka Ondel-ondel yang biasanya butuh tenaga 12 orang, tapi bisa kurang dari itu. Bagi yang tidak punya peralatan musik dan Ondel-ondel, mereka mesti menyewa. Sehari penghasilan mereka rata-rata hanya Rp50 ribu. Kalau jumlah tersebut dibagikan ke 12 anggota, berarti tiap-tiap orang hanya memperoleh bagian yang kecil sekali jumlahnya.

“Penghasilan Rp50 ribu itu (sekarang) juga belum nentu. Tapi kalau dulu udah pasti nentu Rp50 ribu, kalau sekarang susah, harus dari pagi-pagi banget berangkat,” kata Idoy.
Baca Juga: Kisah Anak Transmigran Merantau ke Jakarta: Apa yang Terjadi di Kampungnya?
Idoy dengan suka hati menceritakan penghasilannya semenjak menjadi manusia silver. Tiap hari, rata-rata dia mendapatkan uang Rp100 ribu -- belum dipotong biaya makan dan rokok. Penghasilan paling kecil yang pernah dia peroleh Rp50 ribu dan paling gede Rp150 ribu.