Mahasiswa Dianiaya saat Minta Surat Vaksin, Zaelani Sempat Ditimpuk Satpam GBK Pakai HT

Minggu, 01 Agustus 2021 | 16:44 WIB
Mahasiswa Dianiaya saat Minta Surat Vaksin, Zaelani Sempat Ditimpuk Satpam GBK Pakai HT
Foto Zaenali, mahasiswa korban pengeroyokan oleh satpam tempat vaksinasi di GBK, Senayan. (Dok. Eka)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zaelani (26) tidak hanya dianiaya oleh petugas keamanan vaksinasi di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia ternyata sempat ditimpuk dengan handy talky alias HT. 

Hal itu diungkapkan oleh anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Eka saat dihubungi Suara.com. Selaku pendamping korban Eka menyebut Zaelani semapt ditimpuk dengan menggunakan HT saat korban menyelamatkan diri dari aksi penganiayaan satpam di GBK. 

"Korban merasakan pemukulan oleh satu orang, namun ada penimpukan HT saat dia melarikan diri," kata Eka saat dikonfirmasi Suara.com, Minggu (1/8/2021).

Tak henti disitu, Zaelani juga diintimidasi. Pelaku yang mengintimidasi korban disebut berjumlah delapan orang.

Baca Juga: Usai Dikeroyok Satpam Tempat Vaksinasi di GBK, Zaelani Dipaksa Teken Surat Damai

"Diintimidasi dalam ruangan pos berjumlah delapan orang," bebernya.

Resmi Melapor

Zaelani sebelumnya melaporkan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum petugas keamanan vaksinasi di GBK ke Polres Metro Jakarta Pusat. Laporan tersebut telah teregistrasi dengan Nomor: LP/B/997/VII/2021/SPKT/Polres Metro Jakarta Pusat/Polda Metro Jaya.

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Jumat (30/7) lalu. 

Berawal Minta Sertifikat Vaksin

Baca Juga: Mahasiswa Babak Belur Dihajar Satpam Gelora Bung Karno Lapor Polisi

Eka menuturkan peristiwa dugaan penganiayaan ini berawal ketika Zaelani mendatangani Pos V gerai vaksin di GBK untuk menanyakan sertifikasi vaksin tahap dua yang belum diterimanya.

Pemuda asal Cakung Jakarta Timur itu mendatangi langsung gerai tersebut setelah menghubungi hotline 199 vaksinasi.

"Info dari 119 diarahkan meminta ke tempat di mana korban vaksin kedua yaitu di GBK Pos V," tutur Eka.

Namun, kata Eka, ketika Zaelani mendatangani Pos V petugas keamanan di lokasi justru mengarahkan korban untuk mendatangi Pos II. Padahal, Pos II hanya diperuntukkan bagi pengemudi ojek online alias ojol.

"Korban kembali ke Pos V dan menkonfirmasi kembali, namun respon dari security penjaga Pos V kurang kooperatif dan cenderung memperumit. Terjadilah argumentasi antara korban dan security," bebernya.

Di saat bersamaan, lanjut Eka, enam petugas kemanan datang mengerubungi Zaelani. Sampai akhirnya terjadi pemukulan.

"Pemukulan terjadi oleh security kepada korban, tanpa korban memulai melakukan penyerangan sama sekali," ungkapnya.

"Korban sempat lari, dan dikejar dan dibawa ke pos," imbuhnya.

Lebih lanjut, Eka mengungkapkan korban sempat diintimidasi untuk tidak melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian.

"Ada intimidasi di pos untuk melakukan penandatanganan surat damai, dan korban pun menuruti permintaan tersebut karena dalam tekanan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI