Anggaran PEN Capai Rp 700 Triliun, Tapi RI Juara Dunia Covid-19

Minggu, 01 Agustus 2021 | 15:25 WIB
Anggaran PEN Capai Rp 700 Triliun, Tapi RI Juara Dunia Covid-19
Ekonom INDEF Didik J Rachbini. [paramadina.ac.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini mengkritik keras kebijakan penanggulangan Pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, kebijakannya tidak jelas dan acap kali sering berubah.

Alhasil kata Didik, pandemi di tanah air tidak pernah selesai, tapi justru angka penularannya terus meningkat bahkan sempat yang tertinggi di dunia.

"Pembiayaan PEN dan Covid ini cukup besar, Rp 600-700 triliun, untuk pulihkan ekonomi sekaligus untuk tangani Covid. Tapi sekarang hasilnya malah Covid-nya juara dunia, tidak selesai selesai," kata Didik dalam sebuah diskusi virtual bertajuk 'Ekonomi Politik APBN, Utang dan Pembiayaan Pandemi Covid-19' Minggu (1/7/2021).

Seharusnya, kata dia, Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pada awal mula pandemi merebak di Indonesia sudah mengambil langkah karantina total atau lockdown, tapi nyatanya Presiden tidak memilih hal tersebut.

Baca Juga: APBN Dalam Kondisi Kritis, Ekonom Didik Rachbini: Bisa Picu Krisis Ekonomi

Jokowi menginginkan aspek kesehatan dan ekonomi mesti berjalan beriringan, tapi sayangnya hal tersebut tidak bisa terjadi.

"Pertumbuhan ekonominya juga tetap rendah. Ini adalah kegagalan penanganan pandemi," katanya.

Indonesia pernah menempati juara satu yang memiliki kasus baru Covid-19 terbanyak sedunia dengan 56 ribu kasus dalam sehari pada 15 Juli 2021.

Angka tersebut pun turut mengantarkan Indonesia menjadi negara dengan kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia. Jumlah tersebut juga merupakan rekor kasus harian terbanyak yang pernah dicatat Indonesia selama pandemi.

Baca Juga: Ramalan Suramnya Ekonomi Indonesia Kuartal III 2021, Begini Gambarannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI