Suara.com - Netizen ramai memperbincangkan video kematian burung pipit secara massal yang disebut-sebut terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, baru-baru ini.
Beberapa waktu yang lalu, aktivis lingkungan Sukabumi Firman Panthera dalam laporan Sukabumiupdate mengatakan masih mencari tahu lokasi kematian burung pipit.
"Jelas ini tanda bahaya lingkungan. Karena ada kematian massal dari satwa yang sehari-hari hidup berdampingan dengan masyarakat. Harus dicari tahu penyebabnya," kata Firman.
Firman mengatakan jika penyebab kematian burung pipit secara massal diracun, harus dicegah karena bangkai burung tersebut berada di pemukiman penduduk.
Baca Juga: Pengusaha Ini Terpaksa Jual Burung Gegara Tak Ada Pemasukan Selama PPKM
"Kita tahu di pemukiman itu ada kucing, banyak anak-anak bermain, jadi harus disterilisasi, biar tidak berdampak kepada satwa bahkan manusia disekitar," kata dia.
Menurut Firman, instansi terkait harus secepatnya menyelidiki kasus tersebut. Harus dipastikan penyebab kematiannya karena dikhawatirkan berdampak pada lingkungan sekitar.
Dikutip dari berbagai sumber, burung pipit adalah kelompok aves dari famili Estrildidae atau burung berparuh pendek pemakan biji-bijian. Banyak orang menyebut burung ini dengan istilah Burung Finch.
Di Indonesia, burung ini disebut sebagai emprit atau bondol. Jika dilihat sekilas, burung pipit tampak mirip dengan burung gereja yang sama-sama memiliki paruh pendek.
Baca Juga: Komedian Pandji Pragiwaksono Ejek Jokowi, Ferdinand: Tai Burung Lebih Berharga Dari Dia