Suara.com - Kabut asap mulai menyeluti Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dalam dua hari terakhir. Ini setelah markanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sejumlah mata warga sudah merasakan perih gegara kabut asap tersebut.
"Asap tebal muncul di malam hari dan sudah terasa perih di mata serta mengganggu pernapasan," ucap Rahmad Hidayat, salah satu warga di Banjarbaru, Jumat (30/1/2021) malam.
Berdasarkan pantauan pada Jumat malam, kabut asap terlihat mulai kawasan Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, hingga ke daerah Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Turki, Tagar #PrayForTurkey Bergema di Jagat Maya
Asap juga menutupi area sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin, yang berada di Banjarbaru.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengakui titik api mulai muncul seiring datangnya musim kemarau.
Dia sudah memerintahkan Satgas Karhutla Polda Kalsel untuk bersiaga memadamkan setiap kebakaran lahan yang terjadi.
"Ketika ada terdeteksi hotspot, maka petugas harus langsung mengeceknya. Jika memang benar lahan terbakar, segera padamkan. Jangan menunggu api membesar sehingga sulit dipadamkan," katanya.
Rikwanto menyatakan upaya pemadaman adalah yang diutamakan terlebih dahulu. Kemudian baru diungkap penyebab lahan terbakar, yang tentunya memerlukan waktu dalam proses penyelidikannya.
Baca Juga: Kronologi Petugas BPBD Meninggal Dunia saat Padamkan Karhutla
"Kalau memang ada unsur kesengajaan lahan dibakar, maka harus diproses hukum pelakunya," ujarnya. (Antara)