Kesaksian di Tengah Warga Ngamuk karena Terbakar Isu Organ Jenazah Pasien Covid Hilang

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 30 Juli 2021 | 14:26 WIB
Kesaksian di Tengah Warga Ngamuk karena Terbakar Isu Organ Jenazah Pasien Covid Hilang
Ilustrasi jenazah atau mayat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saksi yang positif Covid merupakan kerabat almarhum dan ikut memakamkan jenazah pasien yang dilakukan tanpa standar prokes.

Saat kejadian, Farid berupaya menenangkan warga dengan mengajak mereka membaca salawat. Tetapi ajakan tokoh agama dari Dusun Sukmo Elang, Desa Pace, Kecamatan Silo, sia-sia.

Farid mengatakan malam itu datang terlambat. Tadinya dia akan memimpin salat jenazah. Dia sampai di rumah duka ketika jenazah sudah dibuka dan warga sudah berbuat anarkis.

“Jadi waktu itu warga memaksa untuk membuka jenazah. Sebenarnya sudah ada Musyawarah Pimpinan Kecamatan yang melarang, tetapi warga tetap ngotot untuk dimandikan lagi secara biasa,” katanya.

Farid menyayangkan munculnya isu jenazah sudah tidak utuh lagi. “Itulah ada warga yang tidak tabayyun (klarifikasi), lalu menyebarkan informasi yang tidak benar. Situasi saat itu sudah panas sekali,” ujar Farid.

“Saat itu saya pastikan pencurian (organ dalam) jenazah itu tidak benar. Lalu saya ajak warga yang sudah terlanjur terprovokasi untuk bersama-sama membaca salawat dan istighosah,” kata Farid.

Kasus tersebut sekarang sedang ditangani polisi Jember. Komang mengatakan  polisi masih menelusuri kemungkinan adanya provokator yang sengaja memancing keributan.

“Kita masih cari itu, karena yang berteriak khan banyak kalau dilihat dari video,” katanya.

Juru bicara RSBS Yunita menegaskan semua prosedur pemulasaraan sudah dipenuhi.

Baca Juga: FGD: PPKM Darurat, Apakah Hanya Sekadar Memaksa Warga Diam di Rumah?

RSBS tidak hanya mengalami kerugian mobil ambulans, tetapi juga kunci dan STNK mobil hilang dirampas warga.

REKOMENDASI

TERKINI