Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) di tanah air masih rendah, sementara vaksinasinya terhitung cepat.
Budi mengatakan pelaksanaan 3T bahkan jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain, dia menyebut ini sebagai titik lemah penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Ini merupakan salah satu titik kelemahan kita. Kita vaksinasi sudah lumayan, tapi testing, tracing dan isolasi kita masih belum atau masih di bawah negara-negara yang memang baik," kata Budi dalam acara virtual Universitas Airlangga, Jumat (30/7/2021).
Dia menegaskan, vaksinasi Covid-19 bukan kunci utama penanganan pandemi, penguatan 3T dan protokol kesehatan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di masyarakat jauh lebih penting.
Baca Juga: Menkes Budi Klaim Wacana Bangun Pusat Produksi Vaksin di Indonesia Masuk Tahap Finalisasi
"Vaksinasi baik, benar, tapi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi pandemi, tetap kita harus kuat di-testing, tracing dan isolasinya, kita mesti kuat juga prokes dan strategi perawatan," tegasnya.
Diketahui, total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama covid-19 hingga hari ini adalah 25.786.254 spesimen dari 17.547.646 orang.
Dari jumlah itu sudah ditemukan 3.331.206 kasus positif Covid-19, 2.686.170 orang di antaranya sudah sembuh, dan 90.552 jiwa meninggal dunia, serta kasus aktif saat ini 554.484 orang masih dalam perawatan.