Suara.com - Kepolisian menyatakan, mobilitas kendaraan terpadat yang melintas di Jalan Raya Lenteng Agung, tepatnya di pos penyekatan PPKM Level 4 Lenteng Agung terjadi pada pukul 05.00 WIB. Sebab, banyak pengendara atau pekerja di sektor esensial dan kritikal yang berangkat lebih pagi lantaran tempat kerjanya cukup jauh.
"Kalau untuk di Lenteng Agung mulai jam padat itu jam 5 pagi. Karena mungkin tempat kerja jauh. Maka mereka berangkat lebih awal," kata Perwira Pengendali Pembatasan Mobilitas PPKM Darurat Lenteng Agung, Iptu Deni Setiawan di lokasi, Jumat (30/7/2021) hari ini.
Kemudian, kepadatan juga terjadi antara pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Dikatakan Deni, jam tersebut masih banyak orang-orang yang hendak berangkat kerja.
"Karena kantor rata-rata masuk jam 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB Bahkan ada yang jam 07.00 WIB mereka sudah masuk kantor," beber dia.
Baca Juga: Ngaku Baru Ikut Vaksin, Dengan Santainya Pemuda Ini Melintas di Pos PPKM Tanpa Helm
Sementara itu, pantauan sejak pukul 11.00 WIB, arus lalu lintas di sekitar lokasi terpantau mulai lancar. Sebab, waktu tersebut telah memasuki jadwal salat Jumat.
Ratusan Kendaraan Diputar Balik
Sejak pagi hingga pukul 09.00 WIB, kurang lebih ada 180 kendaraan roda dua maupun roda empat yang harus berputar arah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Rinciannya, ada 100 kendaraan roda dua dan 80 kendaraan roda empat yang diputar balik. Kebanyakan, para pengendara yang diputar balik tersebut tidak mempunyai kepentingan mendesak seperti berangkat kerja.
"Dari pagi hingga pukul 09.00 WIB, untuk dua kurang lebih ada 100 kendaraan dan roda empat kurang lebih 80 kendaraan karena tujuannya rata-rata hanya untuk atau bukan untuk kerja, tapi untuk melintas saja, jadi kami putar balik," kata Deni.
Tak hanya itu, para pengendara yang diputar balik tersebut tidak mempunyai kelengkapan dokumen berupa STRP. Meski ada sebagian yang mempunyai dokumen kelengkapan, namun tujuannya tidak untuk berangkat kerja.
Baca Juga: Imbas Kantor hingga Restoran Dibuka, Pengendara dari Depok Masuk Jakarta Makin Meningkat
"Kebanyakan ada yang bawa STRP ada juga yang tidak, tapi tujuannya tidak sesuai," beber dia.