Suara.com - Mobilitas masyarakat maupun kendaraan yang masuk ke Jakarta, tepatnya di pos penyekatan PPKM Darurat Lenteng Agung, relatif lebih banyak hari ini, Jumat (30/7/2021) ketimbang pada hari sebelumnya.
Hal tersebut imbas adanya sejumlah kelonggaran di masa PPKM Level 4 yang mulai membolehkan sebagian sektor untuk kembali beraktivitas.
"Untuk mobilitas, karena pemerintah sudah memberlakukan beberapa kantor dan restoran dan pedagang boleh melakukan aktivitas, mungkin lebih banyak," kata Perwira Pengendali Pembatasan Mobilitas PPKM Darurat Lenteng Agung, Iptu Deni Setiawan di lokasi.
Meski jumlahnya relatif melonjak, aparat gabungan TNI, Polri, Satpol PP, hingga Dishub tetap melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan yang melintas. Bahkan, aparat akan melakukan pemeriksaan lebih ketat, misalnya terkait dokumen kelengkapan berupa Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP).
"Tapi prosedur tetap, pemeriksaan surat bahkan untuk sekarang pemeriksaan lebih ketat karena ada atensi dari pimpinan untuk PPKM level 4 ini harus lebih ketat lagi demi keselamatan dan tercapainya situasi yang aman supaya tidak banyak lagi yang kena covid," jelas Deni.
Lebih lanjut, Deni menyatakan jika tingkat kedisiplinan para pengendara roda dua maupun empat yang melintas juga membaik. Kebanyakan, para pengendara dari arah Depok yang hendak menuju Jakarta telah mempunyai STRP.
"Alhamdulillah, dari tahap awal sudah sebagian ada yang taat dan ada juga yang baru tahu. Rata-rata sudah punya STRP," sambungnya.
Ratusan Kendaraan Diputar Balik
Sejak pagi hingga pukul 09.00 WIB, kurang lebih ada 180 kendaraan roda dua maupun roda empat yang harus berputar arah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Rinciannya, ada 100 kendaraan roda dua dan 80 kendaraan roda empat yang diputar balik. Kebanyakan, para pengendara yang diputar balik tersebut tidak mempunyai kepentingan mendesak seperti berangkat kerja.
Baca Juga: LaporCovid-19: 16 Kantor Pemerintah Langgar Aturan WFO Saat PPKM Darurat
"Dari pagi hingga pukul 09.00 WIB, untuk dua kurang lebih ada 100 kendaraan dan roda empat kurang lebih 80 kendaraan karena tujuannya rata-rata hanya untuk atau bukan untuk kerja, tapi untuk melintas saja, jadi kami putar balik," kata Deni.