Atase Pendidikan dan Kebudayaan Tokyo dan PPI Jepang Kembangkan Aplikasi Keanggotaan

Kamis, 29 Juli 2021 | 12:13 WIB
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Tokyo dan PPI Jepang Kembangkan Aplikasi Keanggotaan
Website pelajar Indonesia di Jepang. (Dok: Kemendikbudristek)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Sistem aplikasi keanggotaan ini diharapkan dapat merangkum berbagai kebutuhan informasi yang diperlukan oleh para anggota dan alumni serta pengurus PPI Jepang di seluruh tingkatan,” ujar Chandra.

Pada kesempatan itu, Ketua Bidang Media dan Publikasi PPIJ, sekaligus pengembang utama aplikasi tersebut, Andi Prademon Yunus menjelaskan tentang cara kerja pengisian aplikasi itu dan menunjukkan tampilan baru situs web PPI Jepang yang diharapkan lebih mudah diakses dan digunakan.

Selanjutnya dilakukan pengisian aplikasi secara perdana oleh perwakilan unsur alumni dan unsur anggota PPI Jepang (mahasiswa dan pelajar) yang dipandu oleh Sekretaris Jenderal PPI Jepang, Johannes Nicolaus Wibisana. Atdikbud Yusli Wardiatno yang merupakan alumni PPI Jepang dan Sekretaris Jenderal Persatuan Alumni Dari Jepang (PERSADA), Hideki Amangku menjadi dua orang pertama yang mengisi aplikasi keanggotaan mewakili unsur alumni dan diikuti oleh Ketua PPI Jepang Korda Chubu, Ihsan Ibrahim sebagai anggota PPI Jepang.

“Peluncuran aplikasi ini merupakan hal yang baik dan berkembang dikarenakan PPI Jepang sudah memanfaatkan teknologi dengan baik sehingga kita sudah lebih siap untuk menghadapi Society 5.0 dan juga ini awal yang baik untuk PPI Jepang dan PERSADA serta semoga ke depannya bisa bekerja sama dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia,” ujar Hideki Amangku saat memberi sambutan.

Yusli menuturkan, pembentukan aplikasi ini akan mempermudah pendataan dan pemantauan kondisi pelajar Indonesia di Jepang, terutama saat ada bencana alam ataupun keadaan mendesak lainnya, seperti pandemi Covid-19 saat ini.

Chandra menambahkan, aplikasi ini juga dapat mendata alumni mahasiswa Indonesia yang pernah menempuh studi di Jepang.

“Anggota yang telah mendaftar di aplikasi tersebut juga akan mendapatkan kemudahan layanan pendidikan pada KBRI, seperti legalisasi ijazah atau surat keterangan pengganti akreditasi prodi. PPI Jepang juga mengharapkan bahwa dengan terkumpulnya data mahasiswa Indonesia di Jepang akan dapat membantu pihak KBRI untuk mempromosikan studi lanjutan di Jepang kepada kementerian terkait,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI