Suara.com - Sebanyak 18 orang tewas terlindas truk saat tidur di pinggir jalan di Ramsanehi Ghat, Barabanki tengah malam.
Menyadur Times of India, Kamis (29/7/2021), truk melaju kencang dan menabrak bus tingkat tanpa ampun.
Bus yang dipadati 140 buruh migran itu sedang mogok dalam perjalanan dari Ludhiana ke Bihar. Mereka berhenti pada tengah malam di Jalan Raya Nasional 28 jalur Barabanki-Ayodhya.
Ketika sopir bus memperbaiki kerusakan, beberapa penumpang tidur di pinggir jalan karena AC rusak dan bus tertutup. Lalu truk datang dengan kecepatan tinggi, menabrak bus dan menggilas orang yang tidur di pinggir jalan.
Baca Juga: Kecelakaan Bus di Tol Pejagan-Pemalang, Tujuh Orang Tewas
Korban adalah buruh Bihar yang dipekerjakan di pabrik-pabrik di Ludhiana di Punjab dan Hisar di Haryana.
11 orang meninggal di tempat, tujuh dinyatakan meninggal di rumah sakit kabupaten. Identitas dua orang belum dipastikan dan 11 korban luka dibawa ke Trauma Centre, Lucknow, kata inspektur polisi Yamuna Prasad.
Mishri Lal, 50, yang selamat dari kecelakaan mengatakan dia tertidur di dalam bus ketika tersentak dan gemetar.
"Saya terbangun dan melihat penumpang terlempar ke lantai bus. Ketika berhasil mengeluarkan diri dari reruntuhan, kami melihat tubuh terpotong-potong berserakan di sepanjang jalan dan yang terluka menangis kesakitan."
"Kami mencoba menghentikan kendaraan, tapi tak berhasil. Kemudian kami memblokir jalan dengan mayat, memicu kemacetan. Saat itulah seorang pejalan kaki menelepon polisi," katanya.
Baca Juga: 6 Orang Rawalo Tewas Kecelakaan Bus Versus Mobil, Pemakaman Banjir Tangisan
Pengadu dalam kasus tersebut dan sesama penumpang, Falgun Sahni, 30 dari Sitamarhi, mengatakan bus itu kelebihan muatan dan setelah porosnya putus, pengemudi meminta uang dari penumpang untuk diperbaiki.
Presiden Ram Nath Kovind, PM Modi, menteri dalam negeri Amit Shah, kepala menteri UP Yogi Adityanath dan Bihar CM Nitish Kumar menyatakan kesedihan atas korban tewas.
"Pemilik dan manajer Rishabh Travels, yang menjalankan bus ber-AC dan pengemudi kedua kendaraan telah dihukum mati karena kelalaian," kata SP Barabanki.