Soal proses pembelajaran yang mendukung konsep link and match, tak lepas dari implementasi paket 8+i yang bukan sekadar perjanjian kerja sama. Seluruh program mengarah pada penyelarasan kurikulum satuan pendidikan vokasi dengan industri, pengembangan soft skills dengan project base learning, guru tamu dari industri mengajar di satuan pendidikan vokasi dengan ketentuan minimal 50 jam per semester per program studi (prodi).
Berikutnya, magang minimal satu semester, penerbitan sertifikasi kompetensi, pendidikan dan pelatihan pengajar pendidikan vokasi di industri, riset terapan yang menghasilkan produk untuk masyarakat, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Adapun “+i” merupakan bantuan, baik beasiswa maupun ikatan dinas yang diberikan oleh DUDIKA.
Wikan berharap, perguruan tinggi vokasi dapat menjadi pendamping SMK guna memberikan rekomendasi dan masukan terkait peningkatan kualitas sekolah.
“Ke depan, apabila ‘kakak-adik’ ini bersatu, nantinya bisa dikembangkan SMK D2 fast track semakin baik lagi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Wikan juga turut berdialog dengan para kepala SMK maupun perguruan tinggi pendamping.
“Ini memang diperlukan ide-ide fresh SMK dan perguruan tinggi untuk kebutuhan dunia kerja dan juga wirausaha supaya dapat berjalan selaras,” tegasnya.
Menurutnya, agar SMK dan perguruan tinggi saling menguatkan. Tentunya, perguruan tinggi pendamping terlebih dahulu harus mengenal karakter SMK PK. SMK yang dibina kata Wikan, adalah sekolah pilihan yang sudah siap berubah untuk menjadi SMK PK.
“Harus diketahui dulu karakter SMK seperti apa, mungkin sudah sangat progresif. Caranya adalah dengan pendampingan komunikasi. Makanya, kami memilih perguruan tinggi yang mempunyai pengalaman link and match. Tidak hanya mengecek, tapi menjadi kakak pendamping,” ungkapnya.
Program SMK PK didukung oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) beserta tujuh balai besar di bawah naungan Ditjen Diksi.
Baca Juga: HAN 2021, Kemendikbudristek Selenggarakan Panggung Anak Indonesia Merdeka
“Balai besar ini yang menyediakan menu-menu pelatihan. Misalnya pelatihan untuk menjadi kepala sekolah CEO dan pelatihan bagi guru-guru SMK yang bersifat kompetensi produktif, seperti pemrograman, mesin, dan hospitality,” jelas Wikan.