Suara.com - Sejumlah provinsi di Pulau Sumatera mulai merasakan peningkatan kasus Covid-19 yang tajam dalam beberapa hari terakhir ketika tren kasus perlahan menurun di Pulau Jawa dan Bali.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Trisnawarman melaporkan angka keterpakaian tempat tidur di sana sudah mencapai 80 persen.
"BOR RS kita sekarang sudah hampir 80 persen di Sumsel ini. Jadi sudah kita lihat suasana tempat tidur penuh, apalagi ICU-nya sudah penuh dan di daerah Palembang ini sudah 88 persen," kata Trisna dalam diskusi virtual IDI, Rabu (28/7/2021).
"Apalagi varian delta sudah banyak di Sumsel, kita berdoa agar teman-teman dokter tidak kewalahan," sambungnya.
Baca Juga: Hibahkan Tanah untuk Pemakaman Jenazah Covid-19, Jusuf Hamka Ungkap Alasan Haru
Testing Covid-19 di Sumsel pun masih sangat lamban, hasil dari satu spesimen baru bisa diketahui beberapa hari kemudian.
"Pemeriksaan sampelnya kadang-kadang menumpuk, belum diperiksa, maka hasilnya di hari-hari berikutnya kasus akan lebih tinggi hasilnya," jelasnya.
Trisnawarman menyebut obat dan oksigen masih tersedia, namun tabung oksigennya yang terbatas sehingga tidak semua pasien bisa mendapatkan oksigen.
Sementara di Jambi, Ketua Satgas IDI Jambi Nirwan Satria khawatir temuan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang menyebut varian Delta plus atau AY.1 sudah terdeteksi di Jambi.
"Yang menjadi masalah juga untuk kami yang kemarin diinformasikan Prof Amin (LBM Eikjman) ternyata varian Delta di indonesia sudah ada varian Delta Plus-nya, di Mamuju dan di tempat kami di Jambi," ucap Nirwan.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Pidato Mahasiswa Indonesia di Boston Dapat Standing Applause
Lonjakan kasus di Jambi sudah terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher rujukan Covid-19 di Jambi terjadi peningkatan keterpakaian tempat tidur hingga 90 persen.
Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman mengatakan fenomena ini sebagai pola, ketika Jawa-Bali melonjak maka Sumatera akan turut merasakannya beberapa pekan kemudian.
"Tahun 2020 lalu, Aceh ini dalam perhitungan kami hampir 2 bulan terlambat dari provinsi lain, makanya ketika Jawa berjuang melawan Covid-19, Aceh masih terlihat tenang dan sangat minimal," tutur Safrizal.
Peningkatan kasus di Aceh, kata Safrizal mulai terjadi menjelang Lebaran Idul Adha hingga saat ini yang stabil meningkat.
"19 Juli sebelum lebaran itu kita hanya memiliki 11 kasus Covid-19, kemudian setelah itu tiap hari terjadi peningkatan sampai hari berikutnya 25 kasus, 51 kasus, 103 kasus, 145 kasus, 206 kasus dan terakhir kita memiliki 226 kasus," ungkap Safrizal.
Dia berharap dengan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang jauh terbatas ketimbang Pulau Jawa-Bali, Sumatera bisa menghadapi lonjakan kasus ini.