Galakkan 3T, Luhut Ingin Laboratorium PCR Ditambah Hingga Level Kabupaten/Kota

Rabu, 28 Juli 2021 | 21:45 WIB
Galakkan 3T, Luhut Ingin Laboratorium PCR Ditambah Hingga Level Kabupaten/Kota
Luhut Binsar Pandjaitan sempat ingin mundur dari TNI. [YouTube Kick Andy Show]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta upaya testing, tracing dan treatment (3T) terus digenjot hingga minimal kepada lima orang yang memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19.

Untuk mendukung upaya tersebut, Luhut pun meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) supaya laboratorium untuk tes PCR juga tersedia di kabupaten/kota.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi bersama Menteri Kesehatan dan para ahli epidemiologi dari sejumlah universitas di Indonesia secara virtual, Rabu (28/7/2021).

“Pak Dante (Wamenkes) coba dicek dulu untuk lab PCR ini supaya jangan sampai 3T ini gagal hanya karena lab PCRnya tidak cukup,” ucap Luhut.

Luhut enggan apabila upaya masif 3T malah terganjal dengan kurangnya laboratorium PCR. Kalau misalkan laboratorium PCR tersedia hingga level kabupaten/kota, menurut Luhut setidaknya sekaligus melengkapi kebutuhan rumah sakit di daerah.

Menanggapi pernyataan Luhut, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa mesti adanya evaluasi mengenai pelaksanaan testing di puskesmas. Pasalnya, jumlah tes PCR di puskesmas juga tidak sedikit mengingat mereka turut memberikan pelayanan kepada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Sementara untuk pembukaan lab PCR untuk kabupaten/kota akan coba kita lakukan untuk wilayah Jawa-Bali dahulu,” jelas Dante.

Kemudian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan mayoritas kasus kematian terjadi pada pasien yang belum vaksin dan umumnya masih di IGD dengan saturasi yang rendah.

“Pasien datang dengan saturasi rendah, kemudian meninggal. Itu sudah dipastikan datangnya telat. Makanya pak Menko kita akan ajarin untuk mengenali saturasi ini, jadi kita bisa menghindari kematian akibat telat dibawa ke rumah sakit,” ucap Budi.

Baca Juga: Kemenkes Hutang Biaya Penanganan Pasien Corona Rp25 Milyar, Gubernur Kepri: Segera Lunasi

Dengan adanya Lab PCR pada level kabupaten/kota, menurutnya dapat sekaligus melengkapi kebutuhan rumah sakit di daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI