Kasus Positif Covid-19 di Jambi Meningkat, Diduga karena Varian Delta Plus

Rabu, 28 Juli 2021 | 18:29 WIB
Kasus Positif Covid-19 di Jambi Meningkat, Diduga karena Varian Delta Plus
Petugas medis melakukan perawatan pasien di tenda barak yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (4/7/2021). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satgas IDI Wilayah Jambi Nirwan Satria mengungkap kasus Covid-19 di Jambi naik drastis hingga 21 persen sejak 18 Juli 2021 lalu.

Nirwan menyebut pada 18 Juli itu terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 442 orang dalam sehari, padahal sebelumnya hanya kisaran 100 orang per hari.

"Secara grafik di pulau Jawa sudah landai, tetapi di luar Pulau Jawa itu mulai naik, khususnya di Jambi per tanggal 23 ini kita ambil dari informasi teman-teman terjadi peningkatannya naik sekitar 21 persen," kata Nirwan dalam jumpa pers virtual, Rabu (28/7/2021).

Dia menggambarkan lonjakan kasus ini terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher rujukan Covid-19 di Jambi terjadi peningkatan keterpakaian tempat tidur hingga 90 persen.

Baca Juga: Pascakejadian Pasien Isoman di Toba Viral, Satu Warga Positif Covid-19

"Ini satu-satunya RS terbesar di provinsi Jambi, RS Raden Mattaher, itu tempat tidur isolasinya 81 yang kosong 8, artinya 90 persen keterisiannya," ungkapnya.

"Begitu juga ICU, tekanan negatif, cuma satu yang kosong. Tempat tidur yang tanpa ventilator, yang kosong juga cuma satu, di RSUD Raden Mattaher Jambi keterisiannya hampir penuh," sambung Nirwan.

Belum diketahui lonjakan kasus ini berasal dari varian mana, namun berdasarkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mulai terdeteksi varian Delta plus atau AY.1 di Jambi.

"Yang menjadi masalah juga untuk kami yang kemarin diinformasikan Prof Amin ternyata varian Delta di indonesia sudah ada varian Delta Plus-nya, di Mamuju dan di tempat kami di Jambi," ucapnya.

Nirwan menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan laboratorium pusat diagnostik di Universitas Andalas, Padang untuk mengidentifikasi penyebaran varian baru di Jambi.

Baca Juga: Tragis, Nenek Berusia 81 Tahun di Kota Banjar Meninggal Dunia Saat Jalani Isolasi Mandiri

"Kami bekerja sama dengan laboratorium pusat genostik Universitas Andalas Padang kami rutin melakukan swab pada anggota kami dan kami upayakan perawat di daerah Jambi supaya ini kalau ada teman-teman kita yang hasil positif kita lakukan isolasi," pungkas Nirwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI