CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Pfizer Bisa Tularkan Virus ke Orang yang belum Divaksin?

Rabu, 28 Juli 2021 | 06:50 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Pfizer Bisa Tularkan Virus ke Orang yang belum Divaksin?
CEK FAKTA Vaksin Dengan Pfizer Bisa Tularkan Virus ke Orang yang belum Divaksin. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dapat menularkan virus corona ke orang yang belum divaksin.

Narasi ini dibagikan melalui video di Facebook oleh akun bernama Lynn Agno. Dalam videonya, ia mengklaim bahwa vaksin yang berbasis mRNA seperti Pfizer menyebabkan ‘viral shedding’.

Viral shedding adalah proses dimana tubuh mengandung partikel virus, yang kemudian virus tersebut menyebar ke lingkungan dan menularkannya ke orang lain. Penularan terjadi melalui batuk, bersin, berbicara, makan, dan saat menghembuskan nafas.

Karena itu, Argo menyebut orang yang divaksin Pfizer menjadi penyebab menularnya virus ke orang yang belum divaksin. Ia lantas mengimbau masyarakat untuk tidak dekat-dekat dengan orang yang sudah divaksin.

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Melindungi 73 Persen dari Risiko Kematian Akibat Covid-19

Selain itu, Agno juga menyatakan klaimnya tersebut didukung oleh asosiasi dokter garda terdepan dari Amerika.

Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:

"BREAKING NEWS!!! Ayon mismo sa P/F/I3ER mRNA VACCINE TRIAL DOCUMENTATION, sa AMERICA’S FRONTLINE DOCTORS at sa isa sa nagpasimula ng mRNA technology na si LUIGI WARREN, na may VIRAL SHEDDING na nangyayari!!! Meaning lalabas ang particles ng SPIKE PROTEINS
mula sa katawan ng NABAKUNAHAN at mapupunta sa HINDI PA NABABAKUNAHAN sa pamamagitan ng “SKIN CONTACT” at “INHALATION” na pwede mag cause ng AUTO IMMUNE DISEASES…Mag ingat at lumayo sa mga naturukan!!! Pls share…"

Terjemahan:

"BERITA TERBARU!!!
Berdasarkan DOKUMENTASI PERCOBAAN VAKSIN mRNA P/F/I3ER, DOKTER FRONTLINE AMERIKA dan salah satu pendiri teknologi mRNA, LUIGI WARREN, penularan virus sedang terjadi! Ini berarti lonjakan partikel protein akan dilepaskan dari tubuh mereka yang divaksinasi dan akan ditransfer ke yang tidak divaksin melalui “kontak kulit” dan “pernapasan” yang dapat menyebabkan penyakit autoimun. Hati-hati dan hindari orang yang sudah divaksin!"

Baca Juga: Tanaman Herbal yang Dibuat Minuman Penambah Imun Bisa Tangkal Covid-19, Ini Faktanya

CEK FAKTA Vaksin Dengan Pfizer Bisa Tularkan Virus ke Orang yang belum Divaksin. (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA Vaksin Dengan Pfizer Bisa Tularkan Virus ke Orang yang belum Divaksin. (Turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, narasi vaksin Pfizer dapat menularkan virus ke orang yang belum divaksin adalah salah.

Menurut juru bicara vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin Pfizer tidak mengandung partikel virus apapun. Saat orang divaksin, tidak ada pelepasan virus yang masuk ke dalam tubuh. Begitu pula vaksin tidak bisa menyebarkan virus ke orang lain.

Pusat Pengendalian dan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa viral shedding pada vaksin hanya terjadi jika vaksin tersebut mengandung virus yang dilemahkan.

Sedangkan vaksin Pfizer tidak mengandung virus hidup yang menjadi penyebab Covid-19 dan yang menyebabkan virus corona. Atas dasar itu, vaksin Pfizer tidak dapat menularkan virus Covid-19 ke orang lain.

CDC melanjutkan, vaksin Covid-19 yang masuk ke tubuh memberikan instruksi kepada sel tubuh untuk membangun protein, bahkan sedikit protein, untuk merangsang imun tubuh. Ketika imun tubuh merespon, selanjutnya akan terbentuk antibodi yang dapat melindung tubuh dari virus Covid-19.

Melansir dari situs kesehatan online Health, mengatakan meski sebuah vaksin mengandung virus yang dilemahkan, sangat jarang sekali terjadi kasus orang yang divaksin menyebarkan dan menginfeksi virus ke orang lain.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka narasi vaksin Pfizer dapat menularkan virus corona ke orang yang belum divaksin adalah hoaks.

Narasi itu masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI