Anggotanya Injak Kepala Orang Asli Papua di Trotoar, TNI AU Minta Maaf

Selasa, 27 Juli 2021 | 20:48 WIB
Anggotanya Injak Kepala Orang Asli Papua di Trotoar, TNI AU Minta Maaf
Anggota POM AU di Merauke, Papua menginjak kepala seorang warga sipil. (Tangkapan layar/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI Angkatan Udara meminta maaf atas tindakan sewenang-wenang anggotanya saat bertugas mengamankan seorang warga sipil di Merauke, Papua.

Video tindakan keji itu beredar luas di media sosial dengan durasi 1.20 menit. Dalam video itu terlihat dua orang anggota TNI AU sedang mengamankan seorang pria di pinggir jalan.

Salah satu anggota TNI AU bahkan menginjak kepala pria tersebut dengan sepatu. Padahal pria itu sudah tak berdaya dengan posisi tengkurap di trotoar.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Indan Gilang Buldansyah membenarkan kejadian itu terjadi pada Senin kemarin dan meminta maaf kepada publik. Dia menyebut kejadian ini sebuah kesalahpahaman.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Traktor ke Petani di Sarmi Papua

"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud Merauke dan warga di sebuah warung makan, di Merauke, Senin (26/7), TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," kata Gilang kepada Suara.com, Selasa (27/7/2021).

Gilang menjelaskan, insiden ini bermula saat ada keributan antara pria tersebut dengan pemilik warung.

Dua anggota TNI AU ini lalu datang ke warung bermaksud untuk melerai, namun caranya dianggap melampaui batas dengan menginjak kepala.

"Kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke, kini sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud Johannes Abraham Dimara di Merauke. Proses penyidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke," ucapnya.

Gilang memastikan kedua petugas ini akan dihukum sesuai dengan tingkat kesalahannya setelah penyidikan.

Baca Juga: TNI Diminta Tak Jadi Vaksinator Covid-19 di Papua, Begini Respons Panglima TNI

"TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," tegas Gilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI