Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito terpaksa menghentikan jumpa pers harian tentang update covid-19 pada Selasa (27/7/2021) sore hari ini karena batuk-batuk.
Dalam jumpa pers yang digelar secara virtual dari Gedung Grha BNPB, Jakarta itu, Wiku sempat memberikan sejumlah pemaparan terkati perkembangan situasi pandemi di tanah air selama 18 menit.
Lalu saat memasuki sesi tanya jawab dengan media, Wiku tampak mencoba menahan batuk, ia sempat menjawab satu pertanyaan media, namun batuk tak terhankan di pertanyaan kedua.
Sehingga Wiku langsung meminta jumpa pers dihentikan karena kondisinya tidak memungkinkan untuk lanjut menjawab pertanyaan media.
Baca Juga: Kabar Baik! Kasus Harian Covid-19 Kaltim, Senin 26 Juli Melandai di Bawah 1.000 Kasus
"Sementara bisa disetop dulu ya," kata Wiku sambil menahan batuknya disiarkan melalui youtube Sekretariat Presiden.
Saat dikonfirmasi terkait kondisi kesehatannya, Wiku yang pernah terpapar Covid-19 ini memastikan bahwa kondisinya baik-baik saja namun hanya sedikit kelelahan.
"Saya sebenarnya dalam keadaan sehat walafiat dan fit. Namun kebetulan merasa tenggorokan kering karena sebelumnya banyak beraktivitas. Mohon maaf atas kejadian tadi. beberapa pertanyaan akan saya jawab langsung melalui WhasApp," kata Wiku saat dihubungi.
Dalam jumpa pers kali ini, Wiku mamparkan sejumlah data perbaikan kondisi pandemi setelah empat pekan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Persentase kasus aktif meningkat pada PPKM Darurat hingga 18,65 persen, lalu mulai perlahan turun hingga 18,12 persen setelah 21 Juli sampai sekarang penerapan PPKM Level 1-4.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Aktif di Asean Capai 1 Juta, Terbanyak Ada di Indonesia
Lalu positivity rate juga turun dari 33,42 persen ke 31,16 persen, penambahan kasus positif harian tertinggi turun dari 56.757 kasus ke 49.509 kasus, dan angka kesembuhan naik dari 29.791 orang menjadi 37.640 orang.
Namun sayangnya jumlah kematian pada PPKM level 1-4 masih terus mengalami peningkatan, sebelum PPKM darurat kematian tertinggi sebesar 539, kemudian meningkat pada PPKM Darurat menjadi 1.338, dan meningkat lagi pada PPKM Level 1.487 jiwa.