Pandemi Covid-19 juga memaksa pusat kebugaran ditutup dan membuat Hidilyn Diaz sulit berlatih. Selama berbulan-bulan, ia harus berlatih dengan sangat hati-hati di apartemen.
Meski Covid-19 terus menyebar, Hidilyn Diaz tidak pernah berhenti berlatih. Ia bahkan mengumpulkan uang yang ia dapat melalui siaran langsung di media sosial saat latihan.
Pada Oktober 2020, ia pindah ke rumah seorang wasit angkat besi Malaysia di Jasin, Melaka. Dia berlatih di gym terdekat sampai ditutup karena pembatasan Covid-19 yang diperketat.
Tak punya pilihan, Diaz harus berlatih di halaman rumah dengan cuaca Malaysia yang pada saat itu sangat panas dan lembab.
"Kami bisa melakukannya. Kami semua berpikir itu tidak mungkin, saya pikir itu tidak mungkin. Jangan menyerah." ujar Hidilyn Diaz kepada Philippine Daily Inquirer.
Kerja kerasnya terbayar dan dia memenangkan medali emas pertama untuk Filipina.
"Saya banyak berkorban. Saya tidak bisa bersama ibu dan ayah saya selama berbulan-bulan bahkan bertahun tahun, dan tentu saja, pelatihan sangat menyiksa. Tapi Tuhan punya rencana." jelasnya.
Menurut laporan AFP, Hidilyn Diaz adalah putri seorang tukang becak dan dia tinggal di desa miskin dekat Zamboanga.
Sebelum menjadi seorang atlet, Hidilyn Diaz adalah seorang pramugari Angkatan Udara Filipina. Di Olimpiade Rio 2016, dia berhasil mendapatkan medali perak.
Baca Juga: Windy Cantika Lepas Jilbab di Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Bahan Gunjingan Netizen