Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi, Indonesia - Inggris Mengadakan Joint Working Group

Selasa, 27 Juli 2021 | 18:18 WIB
Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi, Indonesia - Inggris Mengadakan Joint Working Group
(Humas UGM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menyelenggarakan the 5th Joint Working Group (JWG) on Higher Education secara daring, Senin (26/7/2021). JWG tersebut dilaksanakan untuk mengkaji kembali perkembangan yang terjadi sejak pelaksanaan JWG ke-4 pada November 2020.

“Pelaksanaan JWG tersebut juga sebagai momen untuk saling memperbaharui informasi, seperti penggabungan bidang riset dan teknologi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kini menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” terang pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sesjen), Ainun Na’im, yang juga sebagai ketua delegasi Indonesia, saat hadir dalam acara tersebut.

Sementara itu, delegasi Inggris diketuai oleh Sir Steve Smith selaku United Kingdom (UK) Government International Education Champion beserta rombongan, yang terdiri dari Aisling Conboy (Higher Education Specialist-Department for International Trade (DIT), Hugh Moffatt (Country Director-British Council Indonesia), dan perwakilan dari DIT dan Department for Education (DfE) Inggris serta Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

Pertemuan yang berdurasi selama satu setengah jam tersebut membahas dua topik utama yang berfokus pada pengembangan kerja sama di bidang pendidikan tinggi dan kebijakan Kampus Merdeka. Pertama, mengenai Trans-National Education (TNE) yang merupakan penyediaan pendidikan, kursus, atau program studi dari universitas-universitas Inggris di luar negeri.

Baca Juga: Kemendikbudristek Imbau Pelamar Guru PPPK Segera Tuntaskan Pendaftaran

Pembahasan kedua mengenai Student Mobility yang membahas tentang dukungan institusi pendidikan tinggi di Inggris dalam mengoptimalisasi dukungannya terhadap program Kampus Merdeka, salah satunya adalah potensi keberlanjutan kerja sama dengan Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) yang menjadi salah satu program unggulan Kampus Merdeka, serta membahas lebih lanjut peluang kerja sama antara program IISMA dengan program beasiswa milik pemerintah Inggris lainnya, salah satunya adalah Turing Scheme scholarship.

Pelaksanaan program IISMA dengan negara tujuan Inggris, tahun ini akan mengirimkan 181 mahasiswa yang berasal dari 51 universitas di Indonesia ke sepuluh universitas ternama di Inggris. Dengan kerja sama berkelanjutan tersebut, kata Sesjen Ainun, akan memberikan manfaat secara institusional antar universitas di kedua negara tersebut, dan mendorong kemitraan yang berkelanjutan.

“Indonesia memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Kami berharap universitas-universitas berkelas dunia seperti yang ada di Inggris dapat berkerjasama dengan universitas di Indonesia dan mendirikan kampus cabang di Indonesia,” tutur Sesjen Ainun

Pada kesempatan ini, perwakilan dari pemerintah Inggris, Sir Steve Smith, mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 5 negara prioritas yang diberikan dukungan oleh Pemerintah Inggris. Menurutnya, banyak perkembangan yang terjadi setelah pertemuan JWG ke-4 pada bulan November 2020, sehingga membuat pemerintah Inggris mendukung kemitraan yang berkelanjutan.

“Penting dilakukan pemetaan universitas antar kedua negara untuk mengakselerasi program Trans-National Education (TNE), seperti kemitraan antar universitas, serta pembukaan kampus cabang di Indonesia,” terangnya.

Baca Juga: HAN 2021, Kemendikbudristek Selenggarakan Panggung Anak Indonesia Merdeka

Ia menambahkan, terdapat potensi besar di pendidikan vokasi, kompetensi, dan keterampilan dari sektor-sektor unggulan di Inggris yang dapat dikerjasamakan dengan sektor pendidikan di Indonesia.

“Saya berharap untuk terus berkolaborasi dalam forum seperti JWG atau aktivitas serta inisiatif lainnya yang menjadi kesepakatan bersama yang berisi poin kunci dan aksi keberlanjutan, serta menumbuhkan komitmen kedua negara terhadap kolaborasi di bidang pendidikan,” pungkas Steve Smith

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, serta pimpinan unit utama Eselon II di Ditjen Pendidikan Tinggi dan Ditjen Pendidikan Vokasi terkait pendidikan tinggi, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI London.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI